KAIRO, iNews.id - Mesir, Maroko, dan Uni Emirat Arab (UEA) menolak mengirim pasukan ke Jalur Gaza untuk misi penjaga perdamaian setelah berakhirnya konflik militer di wilayah Palestina itu. Hal tersebut diungkapkan Radio Angkatan Darat Israel dalam laporannya pada Rabu (14/8/2024).

"Sejumlah negara Arab, termasuk Mesir, Maroko, dan UEA, menolak mengirim pasukan mereka ke Gaza untuk misi penjaga perdamaian karena mereka tidak ingin tampil sebagai sekutu Israel atau penjajah," kata radio itu.

Baca Juga

Hamas Disebut Tolak Ikut Perundingan Gencatan dengan Israel 15 Agustus

Para pejabat UEA mengatakan, mereka bersedia mengirim pasukan hanya jika Otoritas Palestina memintanya. Yordania, Qatar, dan Arab Saudi juga menolak permintaan Amerika Serikat untuk menyumbangkan pasukan untuk misi penjaga perdamaian di Gaza setelah konflik zionis dengan pejuang Palestina usai di daerah kantong itu.

Pada 7 Oktober 2023, Israel menjadi sasaran serangan roket Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Roket-roket itu ditembakkan dari Jalur Gaza.

Baca Juga

Yordania, Qatar, dan Arab Saudi Disebut Tolak Permintaan AS Kirim Pasukan ke Jalur Gaza

Selain itu, para anggota Hamas juga menyusup ke perbatasan Israel menembaki tentara dan warga zionis. Para penjuang Palestina itu menawan orang-orang Israel.

Menurut otoritas Israel, sebanyak 1.200 orang di negara Yahudi itu tewas akibat operasi Hamas tersebut. Militer zionis lalu meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza dan mengumumkan blokade penuh terhadap daerah kantong itu.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sejak 7 Oktober sampai hari ini, sudah lebih dari 39.900 warga Palestina gugur akibat serangan Israel di wilayah tersebut.

Editor : Ahmad Islamy Jamil