SURABAYA - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jawa Timur, Iwan, baru-baru ini mengatakan bahwa stok Minyakita di pasaran tidak ada kelangkaan alias aman. Namun demikian ia mengaku ada kenaikan harga.

"Tidak ada, tidak mungkin langka. Untuk Minyakita dalam 14 hari terakhir, harganya memang naik, tapi hanya 0,5 persen. Kalau ada masyarakat yang tahu, daerah mana yang kosong, maka segera hubungi kami," ujarnya saat ditanya awak media, Rabu (7/8).

Iwan menjelaskan, meskipun pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah resmi menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita dari 14.000 rupiah per liter menjadi 15.700 rupiah per liter, namun pasokan dipastikan aman dan pedagang di sejumlah pasar di Surabaya, masih menjual dengan harga lama.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan melakukan penyesuaian harga Minyakita setelah HET Minyakita diusulkan naik menjadi 15.500 rupiah per liter dari harga sebelumnya 14.000 rupiah per liter, atau naik 1.500 rupiah.

Baca Juga :

Pj. Gubernur Adhy Dorong RSUD Dr. Soetomo dapat Menarik Masyarakat yang Gemar Berobat ke Luar Negeri

Namun, karena ada pertimbangan nilai tukar rupiah yang masih terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), maka ditetapkan HET Minyakita naik 1.700 rupiah atau menjadi 15.700 rupiah per liter.

Sementara itu, berdasarkan Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, harga rata-rata Minyakita 15.459 rupiah per liter.

Harga rata-rata tertinggi di Kota Blitar 16.500 rupiah. Dan harga rata-rata terendah di Kota Probolinggo dan Kota Surabaya sebesar 14.000 rupiah.

Sedangkan harga di sejumlah pasar besar di Surabaya, seperti Pasar Genteng, Pucanganom, Soponyono, Tambahrejo dan Wonokromo, harga komoditas ini sejak sepekan terakhir sekitar 14.000.

Baca Juga :

Dites Urine, Kasat Narkoba Polres Blitar Positif Amfetamin

Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S