Sentimen
Positif (64%)
2 Agu 2024 : 18.39
Informasi Tambahan

Grup Musik: BTS

Kominfo Ungkap Kendala Jaringan 5G di Indonesia: Infrastruktur dan Permintaan

2 Agu 2024 : 18.39 Views 4

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Kominfo Ungkap Kendala Jaringan 5G di Indonesia: Infrastruktur dan Permintaan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pengembangan Pita Lebar Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Marvels Parsaoran Situmorang, mengungkapkan sejumlah tantangan dalam perluasan cakupan jaringan 5G di Indonesia.

"Kalau pertanyaan kenapa sih lambat (cakupan jaringan 5G)? Itu soal supply dan demand," kata Marvels di Jakarta, Kamis.

Salah satu alasan lambatnya cakupan 5G di Indonesia, menurut Marvels, adalah kurangnya permintaan untuk kasus pemanfaatan (use case) tertentu. Dalam dunia bisnis seperti operator telekomunikasi, adanya permintaan yang nyata menjadi faktor kunci.

Marvels mencontohkan salah satu kasus pemanfaatan potensial untuk jaringan 5G adalah kendaraan otonom di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Bus tersebut beroperasi di jaringan 5G dengan bantuan sensor-sensor. Namun, infrastruktur pendukung seperti backhaul yang andal masih belum mencukupi. Teknologi sensor tersebut memerlukan latensi rendah dan kualitas tinggi yang hanya dapat dicapai dengan menggunakan serat optik, bukan microwave.

"Karena sensor-sensor itu harus terhubung oleh backhaul yang andal. Tidak boleh lagi pakai microwave, harus fiber itu di bawah itu. Jadi karena dia latensinya harus kecil dan dia sarat dengan kualitas ya, harus dengan kualitas, maka ini juga menjadi faktor penyebab," ucapnya.

Merujuk data yang dia paparkan, cakupan permukiman bersinyal 5G di Indonesia baru sebesar 2,5 persen dengan jumlah site sebanyak 376 site. Sebagai perbandingan, cakupan permukiman bersinyal 4G saat ini mencapai 96,84 persen dengan jumlah site sebanyak 442.210 site.

Dalam kesempatan itu, Marvels juga menjelaskan penyebab masih belum optimalnya kualitas internet di Indonesia. Salah satunya adalah masih banyak backhaul yang menggunakan microwave link daripada serat optik. Hal ini menyebabkan keterbatasan dalam kecepatan dan stabilitas koneksi.

"Kalau semua BTS (base transceiver station) ataupun yang lebih kecil lagi, tidak BTS tapi yang di atas-atas gedung segala macam itu ke pusat pengendali atau ke switching-nya itu sudah pakai fiber, mungkin itu bisa lebih cepat," katanya.

Berdasarkan data per bulan Desember 2023, kecepatan internet mobile Indonesia hanya mencapai 24,96 Mbps. Sedangkan untuk jaringan fixed broadband mencapai 27,87 Mbps. (*)

Sentimen: positif (64%)