Sentimen
Negatif (100%)
29 Jul 2024 : 08.11
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Kasus: pembunuhan

Kronologi Pria di Sulawesi Habisi Nyawa Teman Usai Debat ' Lebih Dulu Mana, Ayam atau Telur' saat Mabuk

29 Jul 2024 : 08.11 Views 16

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Kronologi Pria di Sulawesi Habisi Nyawa Teman Usai Debat ' Lebih Dulu Mana, Ayam atau Telur' saat Mabuk

PIKIRAN RAKYAT - Polisi mengungkapkan kronologi pria di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) menghabisi nyawa temannya karena berdebat perkara 'mana yang lebih dulu, ayam atau telur?'.

Kejadian bermula ketika korban berinisial KM (47) datang ke rumah salah satu warga berinisial RS di Jalan Poros Raha-Lakapera Desa Labasa, Kecamatan Tongkuno Selatan, Muna, Rabu 24 Juli 2024 sekira pukul 17.00 WITA. Dia berniat untuk membayar utang.

Pada saat korban datang, pelaku berinisial DR (30) juga telah berada di lokasi sedang minum minuman keras (miras). Korban pun diajak pelaku untuk bergabung. Setelah itu, DR kemudian melontarkan teka-teki terhadap KM, yakni terkait persoalan duluan mana ayam atau telur.

"Pelaku memberikan teka-teki kepada korban dengan mengatakan bahwa 'apa yang duluan lahir ayam atau telur'. Setelah itu keduanya berdebat," kata Kasatreskrim Polres Muna AKP La Ode Arsangka dalam keterangannya, Sabtu 27 Juli 2024.

Belakangan, korban pamit pergi dari perdebatan. Namun, pelaku ternyata mengikuti korban dari belakang dan berlari menuju rumahnya.

"Tiba-tiba pelaku kembali dengan membawa sebilah badik lalu mengejar korban. Setelah menemukan, pelaku lalu menikam korban berkali-kali," tutur La Ode Arsangka.

Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku menyerahkan diri ke polisi. Sementara korban meninggal dunia karena luka tikam senjata tajam.

"Pelaku membawa badik dan menyerahkan diri ke Polsek Tongkuno," ucap La Ode Arsangka.

Akan tetapi, Polisi belum merinci adanya pemicu lain di balik penghilangan nyawa itu. Penyidik masih mendalami keterangan pelaku dan saksi di tempat kejadian perkara (TKP).

"Soal itu (pembunuhan di balik debat soal ayam dan telur) masih kita dalami," ujar La Ode Arsangka.

Dampak Minuman Keras

Psikiater asal Spanyol sekaligus direktur The Balance Luxury Rehab, Sarah Boss mengungkapkan bahwa efek jangka pendek konsumsi alkohol sering termasuk perasaan euforia ringan dan keadaan relaksasi akibat perubahan sementara pada pensinyalan otak.

"Alkohol dapat mengganggu neurotransmiter, yaitu bahan kimia yang membantu menyampaikan pesan antar neuron di otak, yang menyebabkan perubahan suasana hati, perilaku, dan pemikiran," tuturnya.

Menurut American Addiction Centers, efek jangka pendek konsumsi alkohol moderat seperti kemerahan pada kulit dan kesulitan berkonsentrasi hingga gejala yang lebih parah, seperti muntah dan pingsan. Efek lain penggunaan alkohol jangka pendek termasuk kehilangan koordinasi, perubahan suasana hati, tekanan darah tinggi, penglihatan tumpul, dan penurunan hambatan.

Setelahnya, akan muncul efek penarikan alkohol, yang biasa disebut sebagai hangover atau gejala tidak menyenangkan setelah konsumsi alkohol berlebihan. Gejala kondisi ini biasanya dimulai dalam beberapa jam setelah minuman terakhir seseorang dan cenderung bervariasi dari orang ke orang. Dokter di ASDA Inggris, Dr Kathryn Basford mengungkapkan bahwa ini bisa termasuk sakit kepala, kelelahan, mual dan dehidrasi.

Dia mengatakan, alkohol menghambat produksi vasopresin tubuh, hormon yang memberi tahu tubuh untuk menahan air di ginjal. Tanpa ini, air langsung masuk ke kandung kemih dan membuat tubuh dehidrasi.

"Sakit kepala adalah reaksi otak terhadap kehilangan cairan ini, sedangkan mual dan kekurangan energi adalah respons tubuh terhadap kadar gula darah yang rendah dan hilangnya mineral dan elektrolit yang membantu tubuh berfungsi dengan baik," kata dokter di ASDA, Inggris, Dr Kathryn Basford.

Semakin banyak seseorang minum, maka semakin besar kemungkinan dia akan merasakan efek ini, dan semakin lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk pulih. Gejala hangover cenderung hilang dalam waktu 24 jam setelah minuman terakhir seseorang dan cenderung tidak menimbulkan masalah kesehatan yang bertahan lama.***

Sentimen: negatif (100%)