JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Talapessy berharap, institusi penegak hukum, salah satunya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak digunakan sebagai alat politik kekuasaan.

Hal ini disampaikan merespons penggeledahan rumah anggota DPR RI Fraksi PDI-P Herman Hery oleh KPK, Selasa (23/7/2024).

Ia meyakini semua kader PDI-P adalah orang yang taat hukum.

"Kita juga berharap jangan sampai institusi terhormat seperti KPK ini dipakai untuk tujuan-tujuan politik kekuasaan," kata Ronny kepada Kompas.com, Rabu (24/7/2024).

Baca juga: Rumah Herman Hery Digeledah KPK, PDI-P: Kasus Lama Dimunculkan Lagi, Kok Seperti Kejar Setoran?

Sebab, menurut Ronny, hal ini akan berdampak pada kepercayaan publik terhadap institusi negara.

"Publik nanti semakin skeptis dengan agenda besar pemberantasan korupsi kalau KPK jadi alat kekuasaan dan bisa diatur-atur," ujar dia.

Terkait penggeledahan rumah Herman Hery, Ronny baru mengetahuinya dari pemberitaan media massa.

Ia pun mengaku belum mengetahui informasi lebih detail terkait penggeledahan tersebut.

"Kalau membaca dari media, ini kasus lama yang dimunculkan lagi. Ini kok jadi seperti kejar setoran?" ucap Ronny.

Oleh karena itu, ia menyampaikan, sulit untuk tidak mengatakan bahwa penggeledahan tersebut murni persoalan hukum.

Baca juga: KPK Geledah Rumah Anggota DPR PDI-P Terkait Bansos Covid-19

Ia pun menyerahkan semua yang terjadi kepada publik untuk menilainya.

Diberitakan sebelumnya, KPK menggeledah sejumlah lokasi terkait penyidikan dugaan korupsi bansos Covid-19.

Kasus ini merupakan pengembangan dari perkara suap Bansos Covid-19 yang menjerat Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara pada 2019.

Salah satu lokasi yang digeledah adalah kediaman anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P Herman Hery (HH) di Depok, Jawa Barat.

“(Geledah rumah HH) kegiatan penyidikan di Jabodetabek berkaitan dengan penyidikan perkara Bansos Covid-19,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto saat dikonfirmasi, Selasa (23/7/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.