Sentimen
Positif (99%)
21 Jul 2024 : 01.57

Kiky Saputri Dirujak Warganet usai 'Selamatkan' Nasib Ribuan CPNS Dosen, Kenapa Bisa?

21 Jul 2024 : 01.57 Views 16

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Kiky Saputri Dirujak Warganet usai 'Selamatkan' Nasib Ribuan CPNS Dosen, Kenapa Bisa?

PIKIRAN RAKYAT - Pesohor tanah air, Kiky Saputri lagi-lagi menjadi perhatian di media sosial, usai mengunggah konten mengenai kinerja kilat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. Setelah 'selamatkan' nasib guru honorer, unggahan Kiky justru mendapatkan reaksi negatif. Kenapa demikian?

Mulanya, Kiky membagikan momen saat ia mengirim pesan terbuka kepada Mendikbudristek, Nadiem Makarim, terkait Surat Keputusan (SK) CPNS. Pesan ini diposting Kiky di X (dulu Twitter) usai dimintai tolong oleh seorang perwakilan ribuan CPNS Dosen Kemendikbud 2023 yang sudah lolos seleksi.

Dalam pesan tersebut, perwakilan ribuan dosen memohon pada Kiky untuk ikut menyuarakan masalah birokrasi yang buruk di Kemendikbud. Sebagai respons, Kiky gegas mengajukan permintaan kepada Nadiem, soal kejelasan penerbitan SK bagi para CPNS.

"Selamat pagi. Lapor Pak! @nadiemmakarim beserta jajaran di @Kemdikbud_RI @Itjen_Kemdikbud @BKNgoid. Hak SK CPNS Dosen 2023 sampai saat ini belum dikeluarkan, bahkan tidak ada kejelasan jika memang ada penundaan," ujar Kiky Saputri, dilihat dari akun X pribadinya @kikysaputrii, Sabtu, 20 Juli 2024.

Kemendikbud lantas dengan cepat merespons cuitan tersebut, serta berkomitmen segera menyelesaikan proses keluarnya SK pengangkatan CPNS. Bahkan, dikatakan, paling lambat SK keluar jelang akhir Juli 2024.

"Halo, Kak Kiky. Terima kasih atas laporannya. Saat ini, Biro SDM Kemendikbudristek terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mempercepat proses penerbitan SK. Dengan mengedepankan akuntabilitas dan kehati-hatian, saat in sebagian besar dokumen usulan telah diverifikasi dan mendapat persetujuan untuk diproses penerbitan SK-nya. SK Pengangkatan CPNS akan segera disampaikan kepada pimpinan satuan kerja masing-masing, paling lambat pada akhir Juli 2024, untuk kemudian dapat disampaikan kepada CPNS bersangkutan," demikian balasan dari akun @kemdikbud_RI.

Beberapa jam setelahnya, Kiky menerima laporan dari beberapa pengguna internet yang mengkonfirmasi bahwa Kemendikbud telah bertindak untuk menyelesaikan masalah yang dimaksud.

"Terimakasih kak kiky sudah memviralkan terkait SK CPNS dosen, alhamdulillah hari ini ada pergerakan sudah terbit surat pengantar tahap 1 dari kementerian ke kampus untuk pembuatan surat pemanggilan selambat2nya tanggal 1 agustus. Setelah cuitan Twitter kaka sudah ada angin segar untuk kami para calon yang berdampak di situasi ini. Makasih banyak mba kiki, sehat dan bahagia selalu," begitu isi pesan dari para perwakilan dosen kepada Kiky Saputri.

Warganet Justru Berang pada Kemendikbudristek

Alih-alih bertepuk tangan atas kecepatan kinerja Kemendikbudristek yang dijembatani oleh Kiky, warganet mengungkapkan kemarahannya atas sistem 'pilih kasih' suara yang didengar oleh negara.

"Ya buat barang bisa jadi sehari, ngapain nunggu viral dulu. Padahal memang pekerjaannya. Ada institusi dibiayai pakai pajak rakyat, mesti nunggu influencer dulu. Rakyat yang kena keluhan dari awal gak dipedulikan," ujar @ardisat****.

"Luar biasa, seakan-akan pekerjaan sehari-hari mereka adalah menunggu influencer berteriak di media sosial sebelum bergerak. Kayaknya kinerjanya harus dituntun oleh influencer, eh, sorry, trending topic. Jadi, siapa yang sebenarnya bekerja untuk siapa?" timpal yang lain, di akun @afrizha****.

"Kok bisa ada kementerian telat (hampir setengah tahun!) dibuat citra responsif dengan influencer nanya doang, lalu fokus kita ke TELAT nya jadi hilang?" kata @gufr***, yang menyinggung sindiran Kiky sebab menilai dipersekusi secara pribadi.

Warganet secara kolektif menekankan respons negatif bukan ditujukan pada Kiky melainkan Nadiem Makarim cs, yang dinilai lelet dan abai terhadap teriakan publik.

"Mbak kiky nya gak pernah kerja di pemerintahan jadi gak ngerti soal yang begituan, padahal poin pertanyaan di tujukan ke instansi terkait gak ke beliau," ujar @napna****. ****

Sentimen: positif (99.6%)