PIKIRAN RAKYAT - Pada tahun 2018, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf memang diketahui mengunjungi Israel, untuk menghadiri sebuah konferensi internasional yang membahas perdamaian di Timur Tengah. Videonya kini Kembali tersebar dan menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat.

Belakangan NU sedang banyak disoroti, menyusul foto lima pemuda Nahdliyin bersama Presiden Israel Penjajah, Isaac Herzog. Reaksi negatif dan kritikan mulai membanjiri kelompok organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.

Kunjungan jelas menimbulkan kontroversi di tanah air karena posisi politik dan sosial humanis RI berada di sisi Palestina, serta meyakini Israel sebagai penjajah yang tengah melancarkan genosida di Gaza.

Seakan belum cukup, kunjungan Yahya Cholil Staquf tahun 2018 kian memperparah situasi PBNU. Dulu, tindakan ini sempat dinilai sebagai bentuk dukungan solidaritas terhadap Israel. Tak berbeda, kini video yang kembali viral jadi bahan 'rujakan' warganet juga.

Beberapa bahkan berpendapat, kunjungan ini memberikan legitimasi kepada negara 'penindas'. Hal ini tak bisa ditolerir mengingat eskalasi konflik sejak 7 Oktober 2023 ini telah merenggut nyawa lebih dari 38.000 orang Palestina.

Selain itu, kontroversi semakin memanas ketika terkuak, 14 Juni 2018 lalu, dalam kunjungannya, Yahya Cholil Staquf disebut-sebut ikut melaksanakan ritual ibadah Yahudi di Israel Penjajah. Benarkah demikian?

“Tonton dengan teliti ya, disitu terlihat Yahya Cholil Staquf ketua PB-NU. Manuskrip 14 juni 2018, tidak pernah diekspose oleh media² massa domestik maupun dunia, kecuali 9 media sosial utama. Jangankan anggotanya, ketum nya aja terjaring OTT, karena ikut melakukan ritual,” ujar pemilik akun X (Twitter), @AndiPitopang7, yang mengunggah video, dilihat Jumat, 19 Juli 2024.

Dia menambahkan, Ketum PBNU tengah mengikuti Koulukum, ibadah pada kitab Talmudz Yahudi Zionis.

Bukan Ritual, Acara Musik Hormati Yahya Cholil Staquf

Dari salah satu komentar dalam unggahan, terdapat informasi bantahan bahwa yang dinyanyikan Ketum PBNU bukan ritual ibadah. Alih-alih, nyanyian itu adalah lagu dari penyanyi popular, Bob Marley.

"Ini lagu 'One Love', Bob Marley, yang dibawakan oleh Koolulam, sebuah komunitas Zionis penyelenggara social music di Jerusalem. Pada 14 Juni 2018, rangkaian even Inter-religious Summit, Koolulam tampil khusus untuk Yahya Cholil Staquf dkk," ujar komentar.

Berikut selengkapnya keterangan dalam video:

Pada tanggal 14 Juni 2018, Koolulam, sebuah inisiatif sosial-musik untuk acara nyanyian massal, mengundang 1.000 orang ke acara khusus di Menara Daud, di Yerusalem.

Acara ini diadakan untuk menghormati kunjungan Syekh Haji Yahya Cholil Staquf dari Indonesia ke Israel, Sekretaris Jenderal salah satu organisasi Muslim terbesar di dunia. ***