GAZA, iNews.id – Militer Israel kembali membombardir bagian tengah Jalur Gaza pada Jumat (19/7/2024). Sedikitnya delapan warga Palestina gugur di daerah kamp al-Nuseirat.

Sementara itu, pertempuran pasukan zionis dengan para pejuang Hamas berkecamuk di Kota Rafah di selatan Jalur Gaza. Di sana, lima warga Palestina lainnya dilaporkan tewas.

Baca Juga

Israel Brutal! 81 Warga Gaza Gugur 198 Lainnya Luka-Luka dalam Sehari

Memasuki bulan kesepuluh perang, serangan udara dan tank-tank Israel di Gaza tengah semakin membabi buta dalam sepekan terakhir. Ratusan warga Palestina dibantai militer zionis selama waktu tersebut.

Warga menuturkan, tentara Israel meledakkan puluhan rumah di Gaza dalam tiga hari terakhir. Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan, delapan orang tewas dalam dua serangan udara Israel terpisah terhadap dua rumah pada Jumat pagi di al-Nuseirat.

Baca Juga

Israel Pakai Bom Buatan AS Bantai Puluhan Warga Gaza di Sekolah PBB

Di Rafah, tempat Israel mengatakan pihaknya bermaksud membongkar batalion terakhir sayap bersenjata Hamas, warga mengatakan terjadi baku tembak sengit pada Jumat di wilayah tengah dan barat kota itu.

Petugas medis mengatakan, lima orang tewas akibat tembakan Israel. Jenazah para korban dipindahkan ke Rumah Sakit Nasser di dekat Kota Khan Younis.

Baca Juga

Israel Bantai Warga Gaza di Kamp Pengungsi, Korban Tewas Jadi 91 Orang

Sementara daerah al-Mawasi kini sudah tidak aman. Penduduk mengatakan, serangan mematikan Israel masih berlanjut di sana. Padahal, al-Mawasi semestinya menjadi zona aman, karena daerah itu ditunjuk untuk tujuan kemanusiaan dan tentara Israel pun sebelumnya mendesak para pengungsi Palestina untuk berlindung ke sana.

“Mereka (militer Israel) mengatakan kepada kami bahwa al-Mawasi aman, lalu kami datang ke tempat ‘yang aman’ itu. Apanya yang aman? Tidak ada tempat di Gaza yang aman,” ujar seorang perempuan Palestina, Aziza Suleiman Ammar.

Baca Juga

70 Persen Infrastruktur Kota Rafah di Gaza Selatan Hancur Lebur Digempur Israel

“Merekalah yang menyuruh kami pergi ke al-Mawasi di Khan Younis. Kami datang menurut sesuai dengan apa yang mereka katakan. Tapi mereka pula yang menghantam kami (dengan bom) di kamp itu. Silakan lihat ke dalam tenda, semuanya ada pecahan peluru,” ujar perempuan yang kini menjanda itu.

Dia mengatakan, kini sudah tidak tempat berlindung bagi para pengungsi Palestina di Gaza. Rumah-rumah sudah rata dengan tanah.

“Saya tidak punya rumah, rumah saya hilang. Suami saya telah tiada, entah apa yang terjadi selanjutnya,” tuturnya.

Editor : Ahmad Islamy Jamil