Sentimen
Positif (86%)
18 Jul 2024 : 22.20

Gus Ipul Ultimatum Kader NU yang Pergi ke Israel: Mundur atau Dipecat

18 Jul 2024 : 22.20 Views 15

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Gus Ipul Ultimatum Kader NU yang Pergi ke Israel: Mundur atau Dipecat

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul secara tegas mengultimatum lima warga atau kader NU yang sempat pergi ke Israel penjajah. Gus Ipul memberi dua pilihan kepada lima Nahdliyin itu, yakni mengundurkan diri dari kepengurusan NU atau dipecat.

“Pilihannya mengundurkan diri atau diundurkan dari organisasi. Jadi saya minta mereka segera memilih,” kata Gus Ipul dalam keterangannya pada Kamis, 18 Juli 2024.

Menurut Gus Ipul, pemberhentian lima orang dari kepengurusan NU merupakan pembelajaran agar kelak kejadian serupa tidak terulang. PBNU juga meminta kepada lembaga dan badan otonom (banom) tempat mereka bekerja untuk mengambil tindakan tegas.

“PBNU meminta kepada lembaga dan banom di mana yang bersangkutan mengabdi untuk mengambil tindakan atas kesalahan tersebut dengan dua pilihan mengundurkan diri atau diberhentikan,” ujar Gus Ipul.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, kata Gus Ipul, juga telah memanggil satu dari lima orang tersebut. Sedangkan empat orang lainya juga sudah dipanggil oleh ketua lembaga atau banom tempat mereka menjadi pengurus.

“Satu orang telah dimintai keterangan oleh Ketum langsung dan sisanya sudah dimintai keterangan oleh ketua lembaga masing-masing,” ujar Gus Ipul.

Gus Ipul menyampaikan, dari hasil tabayun yang dilakukan, kepergian lima warga NU ke Israel atas nama pribadi dan tidak mewakili lembaga.

Dibiayai LSM

Mereka berangkat ke Israel dibiayai oleh sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dalam undangannya tertulis agenda dialog antariman dan tidak ada jadwal pertemuan dengan Presiden Israel.

Dikatakan Gus Ipul, alasan mereka berangkat ke Israel penjajah untuk turut serta menciptakan perdamaian antara Israel dan Hamas. Atas sikap itu, mereka juga telah mengakui salah.

“Meski mereka telah meminta maaf karena pergi tanpa izin dan pemberitahuan, tapi kepergian ini melanggar ketentuan. Apalagi kerjasama atau komitmen kerjasama dengan pihak luar negeri harus seizin PBNU,” ucap Gus Ipul.***

Sentimen: positif (86.5%)