Sentimen
Negatif (79%)
17 Jul 2024 : 15.53
Informasi Tambahan

Kasus: kejahatan siber, serangan siber

Kita Menghadapi Kondisi yang Rentan Serangan Siber

17 Jul 2024 : 15.53 Views 5

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Kita Menghadapi Kondisi yang Rentan Serangan Siber

JAKARTA, KOMPAS.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut kondisi Indonesia saat ini sangat rentan dengan serangan siber.

Sigit pun meminta Polri untuk memperkuat pengamanan di bidang siber.

"Kita menghadapi kondisi yang rentan terkait dengan masalah serangan siber sehingga mau tidak mau, kita harus mempersiapkan pengamanan di bidang serangan siber," kata Sigit dalam Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) Kompolnas-Polri di Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Baca juga: Polri Rekrut 45 Calon Perwira Sarjana Perangi Kejahatan Siber

Eks Kabareskrim ini mengatakan, pihaknya sudah menyusun regulasi dalam rangka memperkuat pengamanan layanan digital Polri.

Menurut Sigit, seluruh aplikasi hingga situs layanan Polri akan terlebih dulu diasesmen keamanannya oleh Komite Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Polri.

Selain itu, Polri juga telah meningkatkan infrastruktur pengamanan data.

"Mulai dari perangkat anti DDOS dan tentunya beberapa sistem pengamanan lain yang harus kita siapkan termasuk mekanisme pengamanan data," imbuh Sigit.

Baca juga: Jokowi: Perang Siber Bisa Lumpuhkan Pelayanan Publik

Secara berkala, sistem yang ada di Polri terus dilakuan pengujian guna memperkuat ketahanannya terhadap serangan siber.

“Dan ini tentunya terus kita lakukan, karena memang perkembangan kejahatan siber terus meningkat, sehingga selalu dibuat hal-hal baru untuk bisa menerobos sistem keamanan,” kata Kapolri.

Mantan Kapolda Banten ini mengatakan, saat ini telah dibentuk tim Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang terdiri dari Polri, Badan Sandi Siber Negara (BSSN), dari Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

CSIRT ini, lanjut Sigit, bertugas melakukan penyelidikan pelaku kejahatan di bidang siber.

"Ini tentunya terus kita lakukan, karena memang perkembangan kejahatan siber terus meningkat, sehingga selalu dibuat hal-hal baru untuk bisa menerobos sistem keamanan," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: negatif (79%)