FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Sebuah masjid di Jalan Kompleks BTN Makkio Baji, Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, menjadi perbincangan hangat setelah fotonya dengan spanduk "DIJUAL" beredar luas.

Masjid yang dikenal dengan nama Masjid Fatimah Umar ini menarik perhatian publik, terutama di media sosial.

Pada spanduk tersebut, selain kata "DIJUAL", juga tercantum nomor telepon yang dapat dihubungi.

Penjual masjid ini melampirkan informasi mengenai pemilik tanah, Hilda Rahman, lengkap dengan nomor sertifikat hak milik (SHM).

Foto spanduk ini pertama kali diunggah oleh pengguna Facebook bernama Andi Muhammad Nur Syahid pada Minggu malam (14/7/2024).

"PAENTENGI SIRI'TA', MASJID DIJUAL DI MAKASSAR. Bismillah perluas jangkauan, hati masih bergemuruh mendengar kabar saudara-saudara disini, dari jauh malah dapat info di kampung sendiri masjid mau dijual sama anak dari almarhum pemilik tanah yang bersama warga dulu bahu membahu membangun rumah Allah," tulis Andi Muhammad dalam unggahannya.

Lebih dari dua tahun upaya diplomasi, kata Andi Muhammad, pihaknya melakukan banyak diskusi dengan Imam pengurus, mencari ikhtiar dan jalan agar persoalan bisa selesai.

"Tapi sepertinya memang harus diselesaikan dengan dana wakaf dari ummat. Malu rasanya di kota Makassar yang matanre siri' dan mayoritas muslim sampai harus pasang spanduk seperti ini. Siri' napacce tojengmi ini, kalau tidak siri'ki, pacce betulanmi," lanjutnya.

Melalui unggahannya tersebut, ia meminta kepada publik agar didoakan agar mendapatkan jalan keluar dari perkara yang dihadapi.

"Doakan yang baik-baik yah teman-teman, semoga ada jalan keluar agar warga bisa tetap sujud menyembah Allah disini. Silakan support dan share, Bismillahirrahmanirrahim," ucapnya.

Ia pun memberikan kesempatan kepada dermawan lainnya yang ingin ikut menjadi donatur untuk membeli Masjid yang dijual tersebut.

"Gerakan Ummat beli kembali tanah MASJID FATIMAH UMAR | Rekening pengumpulan Infaq BSI 7194243396 a.n Kurir Langit Makassar | Wajib Konfirm WA https://wa.me/628114219116/. Butuh 35 ribu orang yang beinfak Rp100 ribu," tandasnya.

(Muhsin/fajar)