FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Tutupnya sejumlah pabrik tekstil menyebabkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) puluhan ribu karyawan. Itu disebut imbas aturan impor pakaian.

Di tengah itu, alih-alih cepat mencarikan solusi, tiga kementerian saling tuding. Mereka lepas tangan siapa yang jadi biang kondisi tersebut terjadi.

Hal tersebut ditanggapi Pegiat Media Sosial Chusnul Chotimah. Ia menyoroti tiga instansi itu.

“3 kementrian saling tuding, padahal pabrik tutup, puluhan ribu rakyat sudah kena PHK karena ini,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Kamis (11/7/2024).

Ia pun menyebut, saat ini, pemerintahan di Indonesia seperti jalan sendiri. Ia mengistilahkannya dengan negeri auto pilpt.

“Negeri Auto Pilot!” pungkasnya.

Adapun tiga kementerian yang berseteru itu adalah Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Kemenperin menyebut kondisi industri tekstil yang terjadi saat ini disebabkan oleh pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

Di sisi lain, Kemendag menyebut persetujuan teknis impor bukan di tangan pihaknya. Tapi di Kemenperin.

Berdasarkan laporan Kemenperin, berikut daftar 6 Perusahaan yang tutup akibat diberlakukannya Permendag 8/2024:

PT S Dupantex, Jawa Tengah: PHK 700an orang PT Alenatex, Jawa Barat: PHK 700an orang PT Kusumahadi Santosa, Jawa Tengah: PHK 500an orang PT Kusumaputra Santosa, Jawa Tengah: PHK 400an orang. PT Pamor Spinning Mills, Jawa Tengah: PHK 700 orang PT Sai Apparel, Jawa Tengah: PHK 8.000 orang.
(Arya/Fajar)