Sentimen
Positif (100%)
11 Jul 2024 : 20.02
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: bandung

Elektabilitas Ridwan Kamil Terus Merosot di Pilgub Jakarta 2024: Jangan Ukur Takdir dengan Survei

11 Jul 2024 : 20.02 Views 18

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Elektabilitas Ridwan Kamil Terus Merosot di Pilgub Jakarta 2024: Jangan Ukur Takdir dengan Survei

PIKIRAN RAKYAT - Politisi Golkar, Ridwan Kamil meminta agar tidak mengukur takdir berdasarkan hasil survei yang beredar. Hal itu disampaikan, menyusul elektabilitasnya yang kian merosot dalam bursa Pilgub Jakarta 2024.

Mantan Gubernur Jawa Barat itu pun bercerita pernah mendapatkan elektabilitas 6 persen, dua bulan sebelum Pilkada Kota Bandung 2013 lalu. Namun, elektabilitasnya kembali meroket hingga akhirnya keluar sebagai pemenang.

"Namanya elektabilitas itu naik turun kan. Dulu waktu Wali Kota Bandung H-2 bulan, saya cuman 6 persen. Pas hari-H (jadi) 45 persen. Jadi, tidak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini," kata Ridwan Kamil, Rabu 10 Juli 2024.

Dia juga mengatakan bahwa seseorang yang punya elektabilitas tinggi saat ini belum tentu akan memenangkan kontestasi pilkada, begitu pula sebaliknya. Apalagi, perebutan suara pemilih di Pilkada Jawa Barat maupun DKI Jakarta belum dimulai.

"Hari ini tinggi belum tentu menang, hari ini rendah belum tentu juga kalah. Poinnya sekarang tidak usah terlalu ngomongin elektabilitas," ucap Ridwan Kamil.

"Yang sekarang dilakukan itu menghitung koalisi, nah perhitungan itu masih dihitung khusus Jawa Barat dan DKI belum diputuskan, karena masih lobi-lobi," tuturnya menambahkan.

Oleh sebab itu, Ridwan Kamil menyatakan akan tetap berikhtiar untuk meningkatkan elektabilitasnya di DKI Jakarta.

"Namanya ikhtiar mah harus dilakukan, itu tugas manusia. Takdir Allah, ya nanti di hari-H," ujarnya.

Jabar atau Jakarta?

Meski begitu, Ridwan Kamil mengaku belum ada keputusan dari partai berlambang pohon beringin untuk maju di Pilgub Jawa Barat maupun DKI Jakarta.

"Tadi masih diputuskan sedang dihitung-hitung dulu. Jadi, hari ini belum ada keputusan," ucapnya.

Ridwan Kamil menuturkan, akan mengikuti keputusan partai untuk maju ke dalam bursa Pilkada 2024. Dia juga tak meragukan elektabilitasnya yang tinggi di Jawa Barat lantaran dirinya merupakan seorang petahana.

"Ya, kalau Jawa Barat tidak usah ditanyakan, memang sudah pasti agak tinggi karena incumbent kan," ujarnya.

Meski begitu, Ridwan Kamil mengungkapkan Golkar masih memperhitungkan baik-buruknya maju di Pilkada Jabar ataupun Jakarta. Menurutnya, akan ada pengumuman terkait dirinya untuk maju di pilkada dalam satu hingga dua minggu ke depan.

"Per malam ini, tadi disampaikan masih belum ada keputusan khususnya Jabar dan DKI," katanya.

Masih Menunggu Waktu

Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa penentuan pencalonan kader Golkar Ridwan Kamil (Kang Emil) di Pilkada 2024, masih menunggu waktu.

"Tunggu waktu," ucapnya.

Airlangga Hartarto mengatakan, masih ada cukup waktu untuk membahas mengenai pencalonan mantan Gubernur Jawa Barat itu dalam Pilkada 2024.

"Sekarang baru Juli awal," ujarnya.

Sejauh ini, Golkar masih melakukan penjajakan hingga survei terkait pencalonan kepala daerah di berbagai wilayah. Berdasarkan jadwal tahapan Pilkada 2024 yang disampaikan KPU RI awal Mei 2024 lalu, pendaftaran calon kepala daerah dalam Pilkada 2024 dibuka tanggal 27—29 Agustus 2024.

Penelitian persyaratan calon dilakukan pada tanggal 27 Agustus—21 September 2024 sedangkan penetapan pasangan calon pada tanggal 22 September 2024.

'Judi' Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta 2024

Ridwan Kamil dan Kaesang Pangarep resmi diajukan PAN sebagai calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Jakarta 2024. Namun, tanpa dipasangkan dengan putra bungsu Jokowi itu, dia diprediksi bakal lebih memilih maju di Pilgub Jawa Barat (Jabar).

Pasangan Ridwan Kamil dan Kaesang Pangarep bisa saja terwujud jika Golkar dan Gerindra juga sepakat. Apalagi, Golkar dan Gerindra sudah menyebut nama Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta berikutnya.

Akan tetapi, tanpa Kaesang Pangarep, Ridwan Kamil dinilai tidak akan percaya diri bertarung di Jakarta. Sehingga, peran Ketua Umum PSI itu sangat berpengaruh.

“Ridwan Kamil kelihatannya akan makin percaya diri maju Pilkada DKJ jika dipasangkan dengan Kaesang," ucap pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago, Selasa 18 Juni 2024.

"Potensi menangnya cukup besar mengingat Kaesang memiliki sejumlah kelebihan yang bisa melengkapi kekurangan RK,” ujarnya menambahkan.

Tanpa Kaesang, RK Lebih Aman di Jabar

Menurut Pangi Syarwi Chaniago, Ridwal kamil tak berani maju Pilgub Jakarta 2024 jika tidak dipasangkan dengan Kaesang Pangarep. Dia, akan lebih aman dan nyaman memilih Pilgub Jabar.

“Jika bertarung di Jakarta RK tidak memiliki basis suara yang pasti, beda jika di Jabar pemilihnya sudah jelas dan terpetakan. Selain itu, Jakarta akan menjadi daerah yang belum dikenal RK secara politk, beda dengan Jabar yang sudah sangat dikenalnya,” tuturnya.

“Jika dipasangkan dengan Kaesang, akan ada dukungan dari Jokowi dan kekuasaan (Prabowo) yang bisa menjamin kemenangan. Kaesang juga memiliki potensi pemilih muda yang besar dan memiliki mesin politik sebagai ketum partai," kata Pangi Syarwi Chaniago menambahkan.

Dia menegaskan, Ridwan Kamil tak akan berani 'berjudi' terjun di Pilkada Jakarta 2024 tanpa Kaesang Pangarep, meski didukung oleh KIM. Sebab, Ridwan Kamil akan berhadapan dengan Anies Baswedan yang mengenal betul Jakarta dan memiliki elektabilitas tinggi.

“Artinya, Anies sudah memiliki basis pemilih yang kuat di Jakarta dan bisa saja mengulangi kemenangannya pada Pilkada sebelumnya. Waktu itu kan Anies berhasil menglahkan Ahok yang digadang-gadang akan dipilih mayoritas warga Jakarta,” kata Pangi Syarwi Chaniago.

Selain itu, Pilgub Jakarta 2024 juga akan menjadi pertaruhan besar bagi Ridwan Kamil. Meskipun kalah, bisa saja ada kompensasi jadi menteri Prabowo Subianto.***

Sentimen: positif (100%)