Sentimen
Negatif (88%)
10 Jul 2024 : 10.17
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Guntur

Kasus: korupsi

Tokoh Terkait
Asep Guntur

Asep Guntur

KPK Sebut Pembangunan Selter Tsunami yang Dikorupsi Jadi Sia-sia

10 Jul 2024 : 10.17 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

KPK Sebut Pembangunan Selter Tsunami yang Dikorupsi Jadi Sia-sia

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Guntur Rahayu menyebutkan, sejumlah selter tsunami yang dikorupsi menjadi sia-sia.

KPK saat ini memang tengah mengusut dugaan korupsi pembangunan selter tsunami di sejumlah tempat.

Namun, sejauh ini mereka baru mengumumkan kasus pembangunan selter di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut Asep, kondisi selter yang menjadi tempat evakuasi sementara (TES) warga pesisir itu beragam.

Baca juga: Proyek Shelter Tsunami di NTB Diduga Dikorupsi, Kerugian Negara Capai Rp 19 Miliar

"Ada yang memang tidak digunakan, beberapa yang sudah kami cek, ada yang memang kualitasnya menurun. Ini sia-sia ketika terjadi (tsunami) walaupun kita berdoa tidak terjadi lagi. Ini kan antisipasi," kata Asep kepada wartawan, Rabu (10/7/2024).

Kesimpulan mengenai kondisi bangunan tersebut merujuk pada hasil pemeriksaan ahli konstruksi yang dihadirkan KPK.

Mereka diminta menilai daya tahan selter tsunami yang seharusnya tetap kuat meski diguncang gempa bumi dan dihantam ombak besar.

"Itu saat ini salah satu yang dilakukan pengecekan oleh ahli konstruksi," tutur Asep.

Jenderal polisi bintang satu itu mengatakan, proyek pembangunan selter tsunami ini dilakukan di sejumlah pesisir yang masuk kawasan ring of fire atau cincin api.

Baca juga: Satu Tersangka Korupsi Pembangunan Shelter Tsunami NTB dari BUMN

Daerah di kawasan cincin api ini sering mengalami gempa bumi hingga erupsi gunung berapi, terutama di wilayah pantai selatan Jawa.

Selter tsunami lainnya juga dibangun di antaranya terdapat di Banten, Bengkulu, NTB, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bali.

"Jadi kalau ada tsunami, seperti ini bisa digunakan untuk berlindung," tutur Asep.

Sebelumnya, Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto menyatakan, pihaknya tengah menyidik kasus pembangunan selter tsunami di NTB.

Proyek itu dilaksanakan oleh satuan kerja di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Perwakilan NTB pada 2014.

Baca juga: KPK Usut Korupsi Pembangunan Shelter Tsunami di NTB

KPK telah menggelar ekspose atau gelar perkara kasus ini dan menetapkan dua orang tersangka sejak 2023.

Satu dari mereka merupakan penyelenggara negara sementara satu orang lainnya berasal dari badan usaha milik negara (BUMN).

"Kerugian negara untuk perkara tersebut sekitar lebih kurang Rp 19 miliar," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto dalam keterangan tertulis, Senin (8/7/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: negatif (88.3%)