Sentimen
Negatif (100%)
1 Jul 2024 : 15.28
Informasi Tambahan

Kasus: Tawuran

Tokoh Terkait

CCTV Kematian Bocah SMP Padang Hilang, Dugaan Dianiaya Polisi Tak Bisa Dibuktikan?

1 Jul 2024 : 15.28 Views 18

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

CCTV Kematian Bocah SMP Padang Hilang, Dugaan Dianiaya Polisi Tak Bisa Dibuktikan?

PIKIRAN RAKYAT - Terungkap fakta baru terkait kasus kematian siswa SMP, Afif Maulana yang disebut-sebut tewas usai dianiaya polisi. Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono mengatakan bahwa rekaman CCTV yang bisa jadi bukti kini hilang.

Sebelumnya, Afif ditemukan tewas di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, pada 9 Juni 2024 lalu. Dalam konferensi pers pada Minggu, 30 Juni 2024, Suharyono menjelaskan alasan raibnya CCTV.

Menurutnya, CCTV di Polsek Kuranji terkait kematian Afif itu hilang disebabkan sistem penyimpanan otomatis yang hanya berkapasitas 1TB dengan waktu penyimpanan maksimal 11 hari.

“Rekaman CCTV di Polsek Kuranji baru dibuka 14 hari setelah kejadian. Rekaman tersebut dibuka pada 23 Juni oleh ahli IT kami. Data yang terekam hingga 13 Juni tidak terbaca lagi di memori CCTV,” ujar dia.

“Saat kejadian, polisi mengamankan 18 orang dan 20 sepeda motor, dan tidak ada Afif Maulana di antaranya,” ujar dia, menjelaskan bahwa cerita yang beredar di masyarakat hanya spekulasi semata.

Meski begitu, Suharyono membenarkan bahwa Propam Polda Sumbar telah menemukan adanya pelanggaran disiplin oleh sejumlah anggotanya.

“Ada pelanggaran disiplin yang dilakukan anggota. Memang ada yang memukul, menyetrum, dan menendang,” jelas Kapolda.

Pun demikian, hasil visum juga menunjukkan Afif mengalami luka lecet, memar, lebam, dan patah tulang punggung yang menusuk paru-paru, menyebabkan kematiannya. Namun, Suharyono memastikan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan Afif meninggal bukan karena disiksa melainkan karena meloncat dari jembatan.

Baca Juga: Menkominfo Dibela Projo Soal Petisi Mundur dari Jabatan, Tuduh Ada Biang dari Ranah Judol

Kronologi Kematian Afif Maulana menurut Keluarga

Bocah laki-laki 13 tahun di Padang, Sumatera Barat, Afif Maulana dikabarkan kehilangan nyawa akibat penyiksaan polisi. Namun petugas membantah Afif Maulana dianiaya anggotanya hingga tewas saat pemeriksaan 39 personel yang terlibat dalam peristiwa pembubaran tawuran tersebut.

Kemudian, klaim tersebut berbanding terbalik dengan sikap tim advokat Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang dan keluarga korban yang menilai Afif Maulana disiksa sebelum meninggal.

Kronologi yang berbeda tersebut dibuktikan dengan foto-foto yang ditampilkan. Di sekujur tubuh korban, Afif Maulana (13) terdapat luka lebam.

Bekas luka berwarna merah biru ditemukan di punggung dan tulang rusuk kiri belakang. Selain itu, jenazah bagian depan juga mengalami luka lebam serupa di bagian perut kiri dan tulang rusuk.

"Dekat perut ada lebam warna hijau. Seperti ada bekas sepatu. Bekas sepatu ditendang. Lalu tangan ini kena seperti ditinju.. Lalu ada di punggung sini. Itu menguatkan bahwa ada penyiksaan, kata Anggun Anggraini.

Ibu dua anak ini juga tak terima jika anaknya yang “polos” itu disebut-sebut bakal ikut tawuran. ***

Sentimen: negatif (100%)