KUALA LUMPUR, iNews.id – Perdana Menteri Anwar Ibrahim memastikan pengelolaan dan kepemilikan operator bandara-bandara di Malaysia akan tetap berada di tangan orang-orang Malaysia. Pernyataan itu menyusul rencana pemerintah negeri jiran untuk menswastakan operator bandara mereka.

Isu privatisasi badan usaha milik negara itu telah menuai protes di Malaysia. Sikap antipati dari publik negara itu muncul terhadap tawaran yang melibatkan investor asing.

Baca Juga

Malaysia Bersiap Gabung BRICS, PM Anwar Ibrahim: Kami sudah Ambil Keputusan

Sebuah konsorsium yang dipimpin oleh dana kekayaan negara Malaysia, Khazanah Nasional Bhd, dan dana pensiun negara Employees Provident Fund (EPF), pada 15 Mei lalu mengumumkan tawaran untuk mengubah Malaysia Airports Holdings (MAHB) menjadi swasta. Privatisasi operator bandara itu tertuang dalam sebuah kesepakatan yang akan memberi nilai pada operator bandara sebesar 3,9 miliar dolar AS.

Konsorsium tersebut juga mencakup Otoritas Investasi Abu Dhabi dan Mitra Infrastruktur Global (GIP), yang sedang dalam proses diakuisisi oleh perushaan pengelola dana asal Amerika Serikat, BlackRock.

Baca Juga

Facebook Pulihkan Postingan Pertemuan PM Anwar Ibrahim dan Pemimpin Hamas, usai Diprotes Malaysia

Rencana privatisasi tersebut mendapat kritik dan protes dari beberapa partai berkuasa dan anggota parlemen oposisi di Malaysia, salah satu negara pendukung setia Palestina. Ketidaksetujuan mereka semakin bertambah tatkala mendapati bahwa BlackRock memiliki investasi yang signifikan di Israel.

Di hadapan Parlemen Malaysia, hari ini, Anwar mengatakan kepemilikan MAHB akan tetap berada di tangan orang Malaysia melalui 70 persen saham yang dimiliki oleh Khazanah dan EPF setelah kesepakatan selesai.

Baca Juga

Facebook Hapus Sepihak Unggahan Pertemuan PM Anwar Ibrahim dan Pemimpin Hamas, Malaysia Bereaksi

“Ketua dan CEO MAHB akan dipegang orang-orang Malaysia,” kata Anwar menanggapi kekhawatiran saham operator bandara tersebut akan dijual kepada investor asing.

Anwar mengatakan, proses privatisasi akan terus berlanjut. GIP pun telah menyatakan bahwa BlackRock tidak akan mengambil bagian dalam kesepakatan privatisasi tersebut.

Editor : Ahmad Islamy Jamil