Sentimen
Negatif (98%)
17 Jun 2024 : 00.02
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Rupiah Mendekati 17.000 Per Dolar Amerika, Warganet Ingatkan Pernyataan Jokowi yang Sesumbar Ekonomi Meroket

17 Jun 2024 : 00.02 Views 62

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Rupiah Mendekati 17.000 Per Dolar Amerika, Warganet Ingatkan Pernyataan Jokowi yang Sesumbar Ekonomi Meroket

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (14/6/2024) melemah seiring pasar menunggu rilis sentimen konsumen Amerika Serikat (AS) Juni 2024.

Pada awal perdagangan Jumat , rupiah turun 30 poin atau 0,18 persen menjadi Rp16.300 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.270 per dolar AS.

"Pada hari ini, pelaku pasar menantikan rilis data consumer sentiment AS bulan Juni yang diperkirakan meningkat meskipun ekspektasi inflasi dalam 1 tahun diperkirakan akan melandai," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede dilansir dari Antara.

Josua menuturkan perkembangan sentimen di Zona Euro juga diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan pasar pada hari ini.

Pada Kamis (13/6), volume perdagangan obligasi Pemerintah Indonesia tercatat sebesar Rp15,50 triliun, lebih rendah dibandingkan volume perdagangan pada Rabu (12/6) sebesar Rp16,33 triliun.

Kepemilikan asing pada obligasi Pemerintah Indonesia turun sebesar Rp800 miliar menjadi Rp805 triliun atau 14 persen dari total beredar pada 12 Juni 2024.

Nilai tukar rupiah bahkan melemah hingga 16.475 Per Dolar Amerika pada penutupan.

Pegiat media sosial, Stefan Antonio pun mengkritik merosotnya nilai tukar rupiah.

"Rupiah bener-bener Lemah banget ya. Rupiah jadi Mata Uang PALING LEMAH di Asia. Dah gada harga dirinya ini Rupiah dibuat," tulis Mas Steff, sapaannya dikutip dari akunnya di X, @StefanAntonio__.

Dia pun membandingkan dengan nilai tukar mata uang Indonesia dengan negara lain di Asia. "Indonesia melemah 0.86%, Bahkan Thailand aja cuma 0.03%. Sedangkan India dan HK malah Menguat. Gasss Terus aja Bro @jokowi IMPORTnya Biar cepet 20.000," kritiknya.

Warganet pun ramai membahas cuitan itu. Sebagian besar mengkritik Jokowi dan kebijakannya yang disebut lebih mementingkan dinasti politik.

"@jokowi sedang kena karma atas ucapannya di awal2 pemerintahannya… Semoga karma itu hanya utk dia dan keluarganya saja dan jangan sampai merembet ke negara yg hebat ini.
Import adalah instrumen sejati utk pelemahan nilai mata uang thdp USD.," tulis seorang warganet.

"Wakwawawww hoaks itu ekonomi lagi meroket," kelakar lainnya, mengingatkan pernyataan Jokowi saat masa-masa awal menjabat presiden pada 2014.

"boro2 mikirin Rupiah..😏 beliau lg sibuk mengembangkan Dinasti nya.., siap2 utk Pilkada (CaWagub Jakarta?)..," cuap warganet lainnya.

"menurut teori walik'an, janjinya dulu dolar 10rb berarti 20rb…..memang kita lagi dibuat gak ada harga diri," celoteh lainnya. (bs-sam/fajar)

Sentimen: negatif (98.8%)