Sentimen
Positif (66%)
6 Jun 2024 : 20.54
Informasi Tambahan

Institusi: UGM

Kab/Kota: Alor

Ade Chaerunisa Dianggap Rasis ke Masyarakat NTT, Fritz Alor Boy Beri Pembelaan: Jangan Baperan Kalau Dikritik oleh Orang Luar

6 Jun 2024 : 20.54 Views 4

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Ade Chaerunisa Dianggap Rasis ke Masyarakat NTT, Fritz Alor Boy Beri Pembelaan: Jangan Baperan Kalau Dikritik oleh Orang Luar

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini selebgram dengan nama akun @psychedelisha yang bernama Ade Chaerunisa membuat video viral terkait dugaan rasis ke masyarakat NusaTenggara Timur (NTT). Buntutnya, ia dilaporkan oleh beberapa orang NTT di Polda Metro Jaya.

Merespon hal itu, tokoh muda NTT Fritz Alor Boy membantah masyarakat NTT yang telah melaporkan Ade. Menurutnya, Ade tidak melakukan penghinaan kepada orang NTT, justru ia hanya mengkritik agar orang NTT jangan bertopeng di media sosial. Sehingga, ia bersedia menjadi saksi untuk selesaikan persoalan ini.

"Saya mau tanya, 'Pernyataan mana yang mengatakan Mba Ade hina orang NTT? tolong buktikan pernyataan hinaannya!'. Saya kira dia hanya mengkritik kita agar kita tidak bertopeng dan ikut gaya-gaya luar negeri. Jadi, saya siap jadi saksinya untuk melawan kawan-kawan," ujar Fritz Alor Boy (5/6/2024).

Fritz menilai, kritikannya itu sangat membangun sehingga jangan baperan.

"Kritikannya itu wajar-wajar saja, kok. Justru, apa yang disampaikan itu saya sangat sepakat," katanya lagi.

Sebagai aktivis kemanusiaan, kata Fritz, akan siap membela  Ade. Sebab, sambungnya, Ade sudah berkali-kali meminta maaf. Maka, sebagai warga NTT wajib memaafkannya.

"Sebagai aktivis kemanusiaan, saya siap membela Ade. Toh, Ade juga sudah minta maaf berkali-kali. Masa, kita tidak punya hati untuk memaafkan dia," sebut Alumni  Master Transportasi UGM itu.

"Secara pribadi, Ade tidak salah. Jadi, tak perlu ada kata maaf. Justru, kita yang harus sadar diri dan terima kritikannya dengan sukacita," lanjutnya.

Menurut Fritz, berdamai itu indah sebagaimana yang disebutkan dalam pepatah 'katong samua basodara' dan 'tara miti tomi nuku'.

"Ada semboyan indah 'katong samua basodara' dan 'tara miti tomi nuku'. Apakah semboyan ini sudah hilang dari kita dendam hingga mau jerat dia dengan banyak pasal-pasal pidana. Tidak ada artinya, dong, semboyan ini kita gaumkan kemana-mana," ucapnya.

Secara induvidu, katanya lagi, anak Tuhan harus memiliki jiwa Pendamai dan Pemaaf serta tidak -pendedam.

"Saya anak Tuhan, sesama anak Tuhan jangan saling mendendam dan harus saling memaafkan serta damai itu indah atau elok banget," terang Alumni Calon Pengacara itu.

Sentimen: positif (66.5%)