Sentimen
Positif (98%)
6 Jun 2024 : 11.17
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Apple, Tesla

Selain Google, Ini Deretan Perusahaan Multinasional Raksasa yang Enggan Investasi di Indonesia, Semuanya Pilih Malaysia

6 Jun 2024 : 11.17 Views 3

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Selain Google, Ini Deretan Perusahaan Multinasional Raksasa yang Enggan Investasi di Indonesia, Semuanya Pilih Malaysia

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kritikan tajam kini dialamatkan kepada pemerintah, khususnya para menteri yang mengurusi investasi.

Pasalnya, tidak kurang ada empat perusahaan multinasional yang enggan berinvestasi di Indonesia. Indonesia hanya dijadikan target pemasaran.

Selain google, tiga perusahaan multinasional lainnya adalah Microsoft, Apple Store, dan Tesla. Semuanya bahkan memilih Malaysia sebagai tujuan investasi di Asia Tenggara.

Pegiat media sosial bercentang biru, ferizandra melalui akunnya di X (twitter) @ferizandra juga membahas terkait hal itu.

"Berita 1 : Microsoft investasi lebih besar di Malaysia dibandingkan ke Indonesia…
Berita 2 : Apple Store buka di Malaysia, padahal iPhone laku keras di Indonesia…
Berita 3 : Google pilih investasi di Malaysia…
Berita 4 : Tesla bangun kantor pusat di Malaysia…
Indonesia adalah negara berpenduduk terbanyak di Asia Tenggara, tapi kelihatannya Indonesia cuman dijadikan target pemasaran oleh perusahaan2 multinasional raksasa, bukan tempat investasi ideal dengan nilai puluhan triliun rupiah…," tulis @ferizandra, dikutip Rabu (5/6/2024).

"Coba bayangkan… investor asing datang ke sini… Kepala Negara gak bisa bahasa Inggris, bahkan Menteri Investasi pun gak bisa bahasa Inggris… terus ada Menko Marinvest dengan latar belakang militer… 🤔," tambahnya di kolom komentar.

Sebelumnya diberitakan, Google mengumumkan akan menginvestasikan sebesar US$2 miliar (sekitar Rp 32 triliun) di Malaysia.

Dana ini akan digunakan untuk membangun pusat data dan wilayah cloud pertama di negara tersebut, seiring dengan meningkatnya permintaan untuk kecerdasan buatan (AI) dan layanan cloud di kawasan ini.

Menurut Porat, investasi ini merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan Google selama 13 tahun beroperasi di Malaysia.

Pusat data yang akan dibangun ini akan mendukung layanan digital bagi konsumen Google, termasuk Search, Maps, dan Workspace.

Di sisi lain, layanan Cloud akan disediakan untuk perusahaan dan organisasi di sektor publik dan swasta.

Google juga memperkenalkan dua program literasi AI yang ditujukan untuk pelajar dan pendidik di Malaysia.

Investasi dan program-program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih dari US$3,2 miliar terhadap PDB Malaysia dan menciptakan 26.500 lapangan kerja pada tahun 2030.

Cloud regional Malaysia akan menjadi tambahan dalam jaringan global Google yang saat ini mencakup 40 wilayah dan 121 zona di seluruh dunia.

Investasi ini mengikuti langkah serupa oleh Microsoft, yang juga mengumumkan investasi sebesar US$2,2 miliar di Malaysia untuk memperkuat infrastruktur cloud dan AI. Tahun ini, Microsoft juga mengumumkan investasi di Indonesia dan Thailand.

Raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft telah menjanjikan investasi besar di Asia Tenggara untuk memanfaatkan meningkatnya permintaan layanan AI dan komputasi awan.(sam/fajar)

Sentimen: positif (98.3%)