Sentimen
Positif (100%)
31 Mei 2024 : 12.55
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Paramadina

Prabowo Bilang akan Membuat Biaya Pendidikan Lebih Murah, Pengamat: Kita Perlu Lebih Banyak Sarjana

31 Mei 2024 : 12.55 Views 3

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Prabowo Bilang akan Membuat Biaya Pendidikan Lebih Murah, Pengamat: Kita Perlu Lebih Banyak Sarjana

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Prabowo baru-baru ini menyatakan akan membuat biaya pendidikan jauh lebih murah khususnya bagi siswa atau mahasiswa kalangan menengah ke bawah.

Pengamat pendidikan Totok Amin Soefijanto mendukung dan mengapresiasi penuh presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan mengkaji biaya uang kuliah tunggal (UKT) yang sedang dikeluhkan karena dianggap terlalu tinggi bagi mahasiswa baru.

“Semoga Pak Prabowo memenuhi janjinya, lebih bagus kalau gratis buat mahasiswa dari keluarga menengah ke bawah,” kata Totok Amin Soefijanto, Rabu (29/05/2024).

Menurut pengajar di Universitas Paramadina itu, bangsa Indonesia masih membutuhkan banyak sarjana ke depan, apalagi angka partisipasi pendidikan tinggi saat ini hanya 30 persen.

Untuk itu, Totok mengatakan negara masih membutuhkan peningkatan pendidikan berkelanjutan dan janji Prabowo untuk menurunkan atau menggratiskan UKT patut diapresiasi.

“Kita perlu lebih banyak sarjana dan meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi yang sekarang hanya sekitar 30%. Syukur kalau bisa 50% dalam 2-3 tahun ke depan,” ucapnya.

Pernyataan Prabowo disebut jadi harapan besar bagi para calon mahasiswa baru di seluruh tanah air. Apalagi Prabowo dinilai memiliki komitmen dan kepedulian terhadap dunia pendidikan.

Meski diwacanakan isu kenaikan UKT akan terjadi tahun depan, yang artinya di bawah kepemimpinan Prabowo bersama Gibran Rakabuming Raka selaku wakil presiden, Totok berharap Prabowo – Gibran tidak membebani masyarakat di sektor pendidikan ini dengan cara meringankan bahkan gratis UKT di PTN.

“Kalau pemerintah tidak ingin membebani rakyat, sebaiknya UKT diturunkan bahkan gratis,” jelasnya.

Totok pun menyarankan agar pemerintah baru nanti bisa memperbaiki politik anggaran di sektor pendidikan, karena mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tugas negara dalam hal ini pemerintah, dan itu sudah diatur dalam konstitusi.

“Perbaiki politik anggaran kita untuk sektor pendidikan agar tidak anomali. Amanah konstitusi itu mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentu di dalamnya termasuk hak dan kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi,” ungkapnya.

Dikatakan Totok, pendidikan sudah selayaknya tidak hanya dinikmati oleh masyarakat yang mampu saja, melainkan merata agar mutu sumber daya manusia (SDM) Indonesia menjadi berkualitas dan memiliki kompetensi untuk memajukan bangsa.

“Jangan sampai hanya anak dari keluarga kaya saja yang bisa kuliah. Buka kesempatan untuk kuliah buat siapa saja, agar Indonesia memiliki manusia berkualitas dan kompeten untuk bekerja memajukan bangsanya,” pungkas Totok. (jpg)

Sentimen: positif (100%)