Sentimen
Positif (99%)
27 Mei 2024 : 19.20
Tokoh Terkait

MenPAN RB Sebut `GovTech` Cegah Tumpang Tindih Data Bantuan Sosial

27 Mei 2024 : 19.20 Views 8

Radarbangsa.com Radarbangsa.com Jenis Media: News

MenPAN RB Sebut `GovTech` Cegah Tumpang Tindih Data Bantuan Sosial

RADARBANGSA.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas mengatakan salah satu layanan 'government technology' (GovTech), yakni identitas digital, akan mencegah tumpang tindih data bantuan sosial pada masyarakat.

"Jadi kalau digital ID-nya beres berarti nanti bansos, bantuan pupuk, itu semua tidak tumpang tindih," kata Azwar Anas dilansir dari antaranews, Senin, 27 Mei 2024.

Saat memberikan laporan pada Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 dan Peluncuran "GovTech" Indonesia di Istana Negara, Jakarta, MenPAN RB menjelaskan bahwa sembilan layanan prioritas GovTech untuk jangka pendek yakni layanan kesehatan, pendidikan, bantuan sosial, identitas digital berbasis data kependudukan, layanan Satu Data Indonesia, transaksi keuangan, integrasi portal service, layanan aparatur negara hingga SIM daring.

Salah satu layanan prioritas tersebut, yakni identitas digital berbasis data kependudukan menjadi solusi dari adanya tumpang tindih data penerima bantuan sosial.

Azwar mengungkapkan, seluruh bantuan sosial, seperti beras, pupuk bersubsidi, hingga subsidi gas elpiji 3 kilogram dapat tepat sasaran melalui identitas digital berbasis data kependudukan atau Identitas Kependudukan Digital (IKD).

Identitas digital, menurut Azwar, juga dapat mempercepat target pembangunan negara, seperti yang dilakukan di India, serta mengurangi kemiskinan seperti di China.

"India itu target pembangunan 47 tahun cukup 7 tahun. Kenapa? Digital ID, 'digital payment', 'data essay-nya' jadi satu. Nah, China bisa mengurangi kemiskinan 0,6 persen karena digital ID sama digital payment-nya jadi satu," tuturnya.

IKD dalam layanan GovTech Indonesia ini nantinya juga menjadi "single sign on" sehingga masyarakat tidak perlu memasukkan data identitas berulang kali untuk setiap urusan layanan publik. Azwar menargetkan IKD dapat diterapkan dalam layanan GovTech pada September mendatang.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) meluncurkan Government Technology (GovTech) Indonesia yang bernama INA Digital di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/5). Peluncuran INA Digital sebagai penyedia solusi terpadu berbagai layanan digital pemerintah, termasuk portal nasional dan layanan terkait infrastruktur, dianggap penting untuk meningkatkan daya saing Indonesia secara global.

Sentimen: positif (99.9%)