Gedung Kejagung tiba-tiba saja diteror oleh konvoi kendaraan dengan sirene dan rotator yang dilakukan oleh Brimob.

Dikabarkan sebanyak 8 kali putaran konvoi Brimob tersebut dilakukan mengelilingi Gedung Kejagung.

Bahkan hal tersebut menyambung dengan kasus Jampidsus yakni Febrie Adriansyah yang dikuntit oleh dua orang anggota Densus 88.

Imbasnya, kini Kejagung memperketat pengamanan dengan menambah personel dari TNI.

Dikutip Kilat.com dari akun Instagram @undercover.id, dijelaskan bahwa PM hingga angkatan darat kini berjaga di Gedung Kartika tempat Febrie Ardiansyah bekerja.

Bukan tanpa sebab, pengamanan yang dilakukan tersebut menurut Ketut Sumedana selaku Kepuspenkum Kejagung sebagai bentuk penjagaan lantaran saat ini banyak kasus besar yang tengah ditangani.

"Peningkatan keamanan biasa-biasa saja itu kan," ujarnya.

"Kita lagi menangani perkara gede, eskalasi pengamanan harus ditingkatkan," sambungnya.

Tentunya dengan meningkatkan penjagaan usai adanya peristiwa konvoi, teror, hingga kuntit pada Jampidsus, netizen pun ikut bersuara.

"Seru nih TNI vs 'Security Tambang', udah gak usah ada bersinergi-sinergian lagi," ujar akun @eddykurniawan7.

"Jadi mafia kita itu dari aparat maksudnya? Bertanya aja nih," tanya akun @nandaputra92.

"Jangan terkecoh dengan kasus Vina ya netizen, tetap fokus 271 T, ruame bapak-bapak security tambang lagi was was ilang periuk nasi istri gak bisa flexing-flexing, anak putus kuliah dari luar negeri," papar akun @ardyan_999.

"Akhirnya kita kembali ke kasus utama, setelah media dialihkan dari hal-hal lain," ujar akun @aditya.anugerah.

"Itu istri, anak, orang tua juga ikut dikawal. Biasanya nih kalau sudah gak mempan pakai teror-teror ke yang bersangkutan, yang diincar keluarganya. Kek difilm-film itu noh," ungkap akun @reza.fakhrizal.

"Gas TNI vs Polri, gw megang TNI," pungkas akun @ariwaaan.(*)

Foto: Sosok Jampidsus Febrie Adriansyah. (Twitter/ @heraloebss)