Sentimen
Negatif (99%)
24 Mei 2024 : 15.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cirebon, Kebon Jeruk, Kedoya Utara

Kasus: mayat, pembunuhan, Maling

Imam Musala di Jakbar Ditikam hingga Tewas, Polisi Kantongi Identitas Pelaku

24 Mei 2024 : 15.18 Views 9

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Imam Musala di Jakbar Ditikam hingga Tewas, Polisi Kantongi Identitas Pelaku

JAKARTA, iNews.id - Polisi sudah mengidentifikasi pelaku pembunuh imam musala berinisial MS (71) di wilayah Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar). Saat ini, polisi telah membentuk tim khusus untuk memburu pelaku.

"Timsus yang dibentuk Bapak Kapolres Metro Jakarta Barat masih bekerja. Kita sudah mengantongi identitas pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan saat dihubungi, Kamis (23/5/2024).

Baca Juga

Cerita Vina Cirebon: Kronologi Pembunuhan hingga Diangkat Menjadi Film

Andri mengatakan saat ini timnya masih melakukan serangkaian penyelidikan dan terkait kasus tersebut. Polisi akan segara menangkap terduga pelaku.

"Kita akan kejar terus," ujarnya.

Baca Juga

Terungkap, Rumah Pegi Perong Ternyata Dekat TKP Pembunuhan dan Penemuan Mayat Vina

Seorang saksi di lokasi, Supriyadi, mengatakan penikaman terjadi tempat wudu Musala Uswatun Hasanah, Pesing Garden, Kebon Jeruk, Jakbar. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (16/5) saat korban hendak salat Subuh di musala.

"Pas waktu azan Subuh, kan kita langsung naik ke atas tuh (lantai atas musala). Saya lagi salat sunah dua rakaat, nggak lama Pak Ustaz teriak dua kali 'maling, maling'. Nggak lama, jemaah pada turun (menuju tempat wudu) lihat si korbannya sudah berdarah-darah," kata Supriyadi.

Baca Juga

7 Fakta Terbaru Pegi Perong Ditangkap, Nomor 4 Otak Pembunuhan Vina Cirebon

Dia mengatakan korban ditusuk pada punggung bagian kanan. Pelaku langsung kabur setelah menusuk korban.

"Katanya sih ditusuknya di belakang. Tapi pas ditusuknya saya nggak lihat karena kan kejadiannya itu di tempat wudu, itu kan gelap. Kita kan salatnya di atas, jadi kita nggak ada yang tahu. Tahunya pas korban sudah berdarah saja," ujar Supriyadi.

Editor : Muhammad Fida Ul Haq

Sentimen: negatif (99.9%)