FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, menekankan bahwa klaim orang yang mengaku bisa membantu atau menjamin kelulusan menjadi mahasiswa atau taruna sekolah kedinasan merupakan hoaks.

"Bisa dipastikan itu hoaks karena memang tidak ada titip menitip. Seleksi secara online melalui sistem computer assisted test (CAT) yang transparan dan akuntabel sesuai dengan arahan Presiden RI Jokowi," kata Anas, Kamis, dikutip dari ANTARA.

Dia memastikan bahwa seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) untuk jalur sekolah kedinasan dilakukan secara online melalui sistem computer assisted test (CAT) yang transparan dan akuntabel, sesuai arahan Presiden RI Jokowi.

Anas juga menegaskan pentingnya memanfaatkan kesempatan pendaftaran ini dengan baik, karena negara membutuhkan talenta-talenta masa depan yang unggul untuk membangun Indonesia.

Kementerian PANRB menetapkan persetujuan formasi pada delapan instansi penyelenggara sekolah kedinasan dengan alokasi 3.445 formasi, termasuk Politeknik Keuangan Negara STAN, IPDN, STIN, dan STMKG, serta beberapa lainnya.

Dia berharap sekolah-sekolah kedinasan dapat menjaga kualitas pendidikan dan mencegah perundungan di masa seleksi maupun pendidikan, sesuai arahan Presiden.

Terkait dengan Politeknik Statistika STIS, Anas menyebut bahwa pada tahun ini menerima 355 formasi, dan mengharapkan mahasiswa STIS untuk menjadi talenta ahli data berkelas dunia yang menguasai soal big data dan data science.

Selanjutnya, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan strategi pembelajaran STIS dalam meningkatkan kualitas SDM.

Dia menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi web crawling dan perkembangan teknologi terkini untuk menghasilkan statistik berkualitas. Mahasiswa STIS didorong untuk adaptif dan mengikuti perkembangan teknologi terbaru untuk memperkaya kemampuan dalam bidang statistik.