Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Indonesia Political Review
Kab/Kota: Konawe
Tokoh Terkait
Disebut Bakal Jadi Penasihat Prabowo, Jokowi: Saya Masih Jadi Presiden, lho
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, memberikan tanggapan terkait wacana dirinya yang bakal ditunjuk menjadi penasihat presiden terpilih Prabowo Subianto melalui pembentukan Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
Menanggapi isu tersebut, Jokowi menegaskan bahwa dirinya masih menjabat sebagai Presiden RI hingga Oktober mendatang.
"Ini saya itu masih jadi presiden sampai 6 bulan lagi lho, masih presiden sekarang ini," ujar Jokowi saat kunjungan kerja di Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa 14 Mei 2024.
Jokowi juga menegaskan bahwa saat ini fokusnya adalah bekerja sebagai presiden.
"Sekarang masih bekerja kayak gini ditanyakan begitu," tambahnya, menanggapi pertanyaan terkait masa depannya setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden.
Pembentukan Presidential Club
Presiden terpilih RI 2024-2029, Prabowo Subianto, berencana membentuk sebuah "Presidential Club". Pembicaraan mengenai inisiatif ini telah menjadi sorotan publik.
Menurut Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, Presidential Club adalah sebuah kelompok yang akan diisi oleh para mantan presiden RI yang masih hidup.
Tujuannya adalah agar para mantan presiden dapat rutin bertemu dan berdiskusi mengenai masalah-masalah strategis kebangsaan.
Prabowo berharap, melalui Presidential Club, para pemimpin di Indonesia bisa kompak dan rukun, meskipun memiliki perbedaan pandangan atau sikap politik.
Dahnil menyatakan bahwa Prabowo menginginkan agar para mantan presiden turut berpikir dan bekerja demi kepentingan rakyat.
Tanggapan Pengamat Politik
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai bahwa rencana pembentukan Presidential Club merupakan sinyal positif dari Prabowo. Menurutnya, sejak tahun 2004 hingga saat ini, hubungan antara para mantan presiden sering kali tidak harmonis.
Namun, Ujang juga mengingatkan bahwa para mantan presiden mungkin belum tentu akan menerima upaya Prabowo ini dengan baik.
Jika para mantan presiden berada di satu tempat namun tidak akrab satu sama lain, maka hubungan yang tidak harmonis tersebut bisa tetap berlanjut.
Meskipun demikian, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menyatakan bahwa langkah Prabowo tersebut perlu dihormati karena bertujuan untuk kepentingan bangsa. Presidential Club tidak hanya berfungsi untuk mempersatukan para mantan pemimpin negara, tetapi juga sebagai ajang bagi Prabowo untuk menerima gagasan, ide, dan pemikiran dari mereka.***
Sentimen: positif (94.1%)