Sentimen
Positif (40%)
14 Mei 2024 : 16.50
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Tokoh Terkait

Jokowi Akui Tak Gampang Jaga Harga Beras, Dilema Bikin Ibu-Ibu dan Petani Senang

14 Mei 2024 : 16.50 Views 7

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Jokowi Akui Tak Gampang Jaga Harga Beras, Dilema Bikin Ibu-Ibu dan Petani Senang

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Jokowi mengakui tidak gampang menjaga harga beras dalam negeri. Sebab, perlu dipikirkan pula keseimbangan antara petani dan ibu rumah tangga.

"Kita jaga harga beras itu enggak gampang. Kalau tinggi, masyarakat, ibu-ibu pasti (marah), tapi petani seneng. Karena harganya naik tinggi gitu loh," ujar Jokowi pada Senin, 13 Mei 2024.

Apabila mengandalkan impor, Jokowi menyebut harga beras akan membuat petani di dalam negeri merugi.

Baca Juga: Pencuri Gondol 1 Ton Beras di Ngamprah Bandung Barat, Aksinya Terekam CCTV

"Harga bisa saja kita tekan, impor banyak biar harga jadi murah. Tapi petani ini rugi," tutur dia.

Jokowi menjelaskan pemerintah erada dalam posisi yang tidak mudah untuk menjaga keseimbangan agar petani dan masyarakat merasa senang.

"Kalau pas saya ke pasar gitu, 'Pak, ini beras naik gimana Pak?'. Kalau ke kampung ke desa ketemu petani, 'Pak, terima kasih, Pak. Harga beras harga gabah sangat bagus Pak'," katanya.

"Itu ya, kita harus ingat tidak gampang pemerintah itu agar petani senang dan ibu-ibu juga senang. Maka sebab itu, 10 kilogram kita berikan ke masyarakat," sambung Jokowi.

Kenaikan Beras Diklaim Tidak Drastis

Jokowi mengklaim kenaikan harga beras di dalam negeri tidak drastis, sehingga masih dalam level terkendali.

"Ini patut kita syukur bahwa kita naiknya tidak drastis, ada yang 50 persen, ada yang dua kalinya. Jadi di Indonesia masih beras kita kendalikan," ucapnya.

Meski demikian, dia tak menampik adanya kekurangan stok beras sehingga masih memerlukan impor.

"Tapi juga masih kurang. Oleh sebab itu, Sebagian kecil, enggak ada 5 persen, kita harus impor. Ada yang dari Vietnam, Thailand, Kamboja, Pakistan," tutur dia.

Jokowi mengatakan, tidak mudah untuk memenuhi kebutuhan beras bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Penduduk kita ini sekarang 280 juta orang, semuanya pingin (beras). Nah itu tidak mudah," katanya.***

Sentimen: positif (40%)