Sentimen
Negatif (66%)
13 Mei 2024 : 09.41
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia

Kab/Kota: Depok

Kasus: kecelakaan

Kondisi Bus Nahas yang Ditumpangi SMK Lingga Kencana Depok, Ban Botak dan AC Mati

13 Mei 2024 : 09.41 Views 6

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Kondisi Bus Nahas yang Ditumpangi SMK Lingga Kencana Depok, Ban Botak dan AC Mati

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak sembilan pelajar dan satu guru SMK Lingga Kencana Depok, meninggal dalam kecelakaan bus di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu, 11 Mei 2024. Sedangkan korban luka-luka masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit (RS), yakni di 3 rumah sakit, yaitu di RS Brimob, RS Universitas Indonesia (UI), dan RSUD Depok.

Pembina Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) Muwardhi mengaku dirinya sempat mendapatkan informasi soal kondisi bus yang ditumpangi para pelajar. Dia menyebut kondisi ban kurang laik jalan dan Air Conditioner (AC) atau pendingin suhu di dalam kabin bus juga tidak berfungsi.

“Kalau dari orangtua saya enggak mendengar. Tapi kebetulan ada cucu saya, dia sahabat dari peserta yang perpisahan itu. Dia melihat, 'aduh saya dapat mobil yang sedikit beda', ternyata terjadi hal itu,” kata Muwardhi saat ditemui di SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat, Minggu, 12 Mei 2024.

“Ya katanya kelihatannya ban sudah kurang bagus, AC-nya enggak jalan juga,” tuturnya menambahkan.

Pembina Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) Muwardhi (kanan).

Muwardhi menjelaskan kondisi ban kurang laik jalan adalah tapak ban yang botak. Bahkan, dia mendapatkan informasi bahwa para siswa sempat makan di dalam kegelapan karena kondisi di dalam kabin gelap akibat kurangnya pencahayaan.

“AC enggak hidup, ban sudah botak-botak. Infonya seperti itu (makan dalam kegelapan). Saya juga tidak jelas. Apakah berhenti di tempat makan atau tidak, info itu dia sampaikan kepada keluarga bahwa saat ini sedang dalam perjalanan pulang,” ujar Muwardhi.

“Tetapi sebelum kejadian itu dia sempat makan, memang lampunya itu kurang terang, gelap, lampu di mobil. Mungkin dia itu makan di mobil. Jadi kurang bagus berarti,” katanya melanjutkan.

Lebih lanjut Muwardhi menuturkan, bus nahas tersebut sempat mogok sebelum kecelakaan di Subang. Akan tetapi, dia tidak mengetahui penyebab bus itu mogok.

“Sebelum kejadian itu sempat mogok. Kemudian diperbaiki teknisinya dan jalan lagi,” tutur Muwardhi.

Pemilihan Bus

Dikatakan Muwardhi, pemilihan bus wisata dari Perusahaan Otobus (PO) Trans Putera Fajar adalah hasil kesepakatan dari rapat yang diselenggarakan panitia. Menurutnya, SMK Lingga Kencana tidak setiap tahun menggunakan bus dari PO tersebut.

“Iya, biasanya kita panitia berusaha mendatangkan PO yang mana bus itu. Biasanya gitu, tidak kita sangka dan duga kalau ada itu terjadi karena ternyata dibandingkan yanh satu ini, dua itu (bus lain) lebih baik,” tutur Muwardhi.

“Enggak (setiap Tahun pakai PO Trans Putera Fajar). Bahkan tahun kemarin enggak keluar (kota)” katanya menambahkan.***

Sentimen: negatif (66%)