Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Serang, Kairo
Tokoh Terkait
Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Berlanjut di Kairo, Semua Pihak Hadir
iNews.id
Jenis Media: Nasional
KAIRO, iNews.id - Perundingan terkait upaya untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza berlanjut di Kairo, Mesir, hari ini. Semua pihak yang terlibat dalam proses negosiasi tersebut dilaporkan hadir, termasuk delegasi Israel dan para mediator dari Qatar, AS, dan Mesir.
“Negosiasi gencatan senjata telah dilanjutkan di Kairo hari ini dengan kehadiran semua pihak,” ungkap media Mesir, Alqahera News, dengan mengutip seorang pejabat senior yang tidak disebutkan namanya, Rabu (8/5/2024).
Baca Juga
AS Disebut Setop Kirim Ribuan Bom ke Israel gara-gara Zionis Ngotot Serang Rafah
Sebelumnya, salah satu petinggi Hamas, Osama Hamdan, memberikan peringatan keras kepada Israel terkait situasi di Jalur Gaza. Dia mengatakan, jika agresi militer zionis terus berlanjut di Rafah maka tidak akan ada kesepakatan gencatan senjata.
Komentar itu disampaikan Hamdan dalam konferensi pers di Beirut, Lebanon, Selasa (7/5/2024). “Kami tegaskan jika operasi militer di Rafah tetap dilakukan Israel maka itu tidak akan menjadi ajang tamasya buat tentara (Israel). Keputusan ada di tangan Netanyahu,” kata Hamdan.
Baca Juga
Indonesia Kecam Serangan Militer Israel ke Rafah Palestina
Senin kemarin, Hamas menyatakan pihaknya telah menyetujui ketentuan perjanjian gencatan senjata Gaza yang diusulkan oleh mediator dari Mesir dan Qatar. Kesepakatan itu akan mencakup tiga fase, yang masing-masing berlangsung selama 42 hari. Hamas mengatakan, mereka kini sedang menunggu tanggapan Israel.
Dokumen yang sama juga menyebutkan, Hamas juga siap menukar setiap tentara wanita dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang ditangkap dengan 50 tahanan Palestina sebagai bagian dari tahap perjanjian gencatan senjata itu.
Baca Juga
Hamas: jika Agresi Israel di Rafah Berlanjut, Jangan Harap Ada Kesepakatan Gencatan Senjata!
Hamdan menuturkan, proposal gencatan senjata terbaru yang disetujui Hamas itu telah mewakili upaya minimum untuk menanggapi tuntutan rakyat Palestina. Karenanya, tidak ada alasan bagi Israel memperparah konflik dengan menyerang Rafah.
Akan tetapi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan keras kepalanya menolak tuntutan kelompok pejuang Palestina tersebut. Pasukan Israel malah mengambil alih pos perbatasan utama antara Mesir dan Jalur Gaza Selatan pada Selasa pagi waktu setempat. Militer zionis pun menutup jalur bantuan penting ke wilayah kantong Palestina yang sudah berada di ambang kelaparan itu.
Baca Juga
Israel Serang Perbatasan Rafah, Hamas Bandingkan dengan Kelakuan Nazi
“Perlintasan Rafah sejak dulu dan seterusnya tetap menjadi perlintasan murni Mesir-Palestina,” kata Hamdan.
Perang di Gaza dimulai setelah Hamas mengejutkan Israel dengan serangan lintas batas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 penduduk zionis. Hamas pada waktu itu juga menawan 252 warga Israel lainnya.
Sejak itu, serangan Israel ke Gaza telah membunuh hampir 35.000 warga Palestina. Sementara lebih dari 77.000 orang lainnya terluka.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Sentimen: negatif (97%)