Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Manila
Tokoh Terkait
Suatu Negara Dilanda Gelombang Panas jika Alami 2 Kondisi Ini, Indonesia Terdampak?
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Hendro Nugroho mengatakan Indonesia, termasuk Sumatra Utara, tidak akan terkena dampak heatwave atau gelombang panas yang melanda Asia Selatan dalam sepekan terakhir. Hendro menjelaskan ada dua kondisi yang membuat sebuah negara terserang gelombang panas, yakni karakteristik geografis dan statistik suhu kejadian.
Umumnya, gelombang panas terjadi di wilayah yang terletak di lintang menengah hingga lintang tinggi, di belahan bumi bagian utara maupun bagian selatan. Wilayah geografisnya juga memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar, atau wilayah kontinental atau sub-kontinental.
Sementara secara indikator statistik suhu kejadian, gelombang panas didefinisikan sebagai cuaca dengan kenaikan suhu yang tidak biasa. Kondisi ini berlangsung paling sedikit lima hari berturut-turut atau lebih, dengan kenaikan suhu 5 derajat Celcius dari rata-rata klimatologis suhu maksimum di suatu wilayah.
Di Indonesia, gelombang panas ini tidak akan terjadi karena wilayahnya berada di daerah ekuator dengan kondisi geografis kepulauan dan di kelilingi perairan yang luas. Terlebih, Sumatra Utara diapit oleh Samudera Hindia Barat Sumatra dan Selat Malaka.
Oleh karena itu, Hendro mengimbau agar masyarakat tidak panik karena Indonesia jauh dari risiko tersebut. Sementara soal cuaca panas yang akhir-akhir ini terjadi di sebagian daerah, kata Hendro, kondisi tersebut hanyalah siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Suhu panas ini dipicu oleh gerak semu matahari.
Oleh karena itu, Hendro menyarankan agar masyarakat memperhatikan kadar air dalam tubuh dengan memastikan minum air 2 liter per hari.
"Kami sarankan untuk mengonsumsi cukup air putih dan buah agar tidak mengalami dehidrasi dan mengurangi kegiatan di luar ruangan," kata Hendro dalam keterangan resminya, Kamis, 2 Mei 2024.
Heatwave di Asia
Sejumlah negara di Asia Selatan seperti India hingga Bangladesh melaporkan gelombang panas yang tidak biasa dengan suhu mencapai 45 derajat Celcius dalam sepekan terakhir. Akibatnya, banyak sekolah yang terpaksa ditutup dengan alasan kesehatan. Otoritas terkait pun mengeluarkan peringatan kesehatan.
Badan-badan cuaca pun mewanti-wanti bahwa suhu panas tersebut bisa melebihi 40 derajat Celcius dalam beberapa hari ke depan.
Selain di Asia Selatan, negara-negara tetanga Indonesia seperti Filipina dan Myanmar pun dilanda suhu panas serupa. Media Manila Times melaporkan Pemerintah Filipina menunda kelas tatap muka di sekolah-sekolah negeri selama dua hari akibat cuaca ekstrem tersebut.
“Mengingat prakiraan gelombang panas terkini dan rencana pemogokan transportasi nasional, semua sekolah negeri akan menerapkan pembelajaran online pada 29 dan 30 April 2024,” kata Departemen Pendidikan Filipina, seperti dilaporkan Manila Times.
Cuaca sangat ekstrem ini diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan Mei setelah suhu mencapai rekor tertinggi 38,8 derajat Celcius pada Sabtu lalu.***
Sentimen: negatif (66.7%)