Sentimen
Negatif (100%)
2 Mei 2024 : 01.05
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Gunung

Tokoh Terkait

Potensi Tsunami Imbas Erupsi Gunung Ruang, Warga Diminta Waspada

2 Mei 2024 : 01.05 Views 12

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Potensi Tsunami Imbas Erupsi Gunung Ruang, Warga Diminta Waspada

PIKIRAN RAKYAT - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas setelah terjadi erupsi besar pada dini hari, Selasa, 30 April 2024.

Menurut Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG, Heruningtyas hal tersebut berpotensi menimbulkan tsunami jika material gunung jatuh ke laut, yang dapat menyebabkan kenaikan tinggi permukaan laut.

Merujuk pada sejarah Gunung Ruang yang meletus pada tahun 1871 dan memicu tsunami setinggi 24 meter yang menewaskan sekitar 400 orang.

"Rekomendasi kami dari status awas, jarak aman enam kilometer sehingga sebagian kecil Pulau Tagulandang di area barat harus diungsikan warganya," jelas Tyas.

Proses evakuasi warga di Pulau Ruang dan sisi barat Pulau Tagulandang telah dilakukan sejak kemarin malam.

Meskipun demikian, dilaporkan terjadi hujan batu kerikil di Pulau Tagulandang yang merusak atap rumah penduduk setempat.

Selain hujan batu kerikil, juga terjadi hujan pasir di sisi barat Pulau Tagulandang yang membuat penduduk sekitar merasa ketakutan. RSUD dan sebuah lapas juga terkena dampaknya dan penghuninya harus dievakuasi.

Dalam periode 1-17 April 2024, tercatat ada 1.439 kali gempa vulkanik dalam Gunung Ruang, 569 kali gempa vulkanik dangkal, dan enam kali gempa tektonik lokal. Gempa tektonik jauh terjadi sebanyak 167 kali.

Gunung Ruang Erupsi, Warga Diminta Waspada

Gunung Ruang di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, kembali meletus dan mengeluarkan kolom erupsi mencapai ketinggian 5.000 meter dari atas puncak, yang disertai dengan pergerakan magma, suara gemuruh, dan gempa.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan status gunung tersebut menjadi level IV atau ‘Awas’ pada Selasa, 30 April 2024 pukul 01.30 WITA.

Menurut Badan Geologi Kementerian ESDM, hingga pukul 09.00 WITA, terjadi erupsi bersamaan dengan aliran awan panas yang mencapai laut di sektor timurlaut dari pulau.

Kolom erupsi setinggi 5000 m dari atas puncak, berwarna kelabu hingga hitam, intensitas tebal condong ke arah timur dan selatan juga terlihat.

“Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang berada dalam radius 7 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 7 km,” ungkap Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid.

Lebih lanjut, masyarakat dihimbau untuk selalu menggunakan masker, untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.

Menurut rilis resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada Senin, 29 April 2024 tercatat 15 kali gempa guguran, 237 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 425 kali gempa vulkanik dalam (VTA), 15 kali gempa tektonik lokal, dan 6 kali gempa tektonik jauh.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa peningkatan aktivitas ini berpotensi berkembang menjadi erupsi eksplosif berselingan dengan aliran lava.

“Tampak adanya lontaran lava pijar membumbung ke angkasa disertai material vulkanik dan membuat langit berwarna merah menyala disertai petir yang menyambar-nyambar dan merupakan bagian dari gejala vulkanologi,” kata Abdul dalam keterangannya.

Selain itu, hujan batu dan kerikil juga kembali terjadi, termasuk gempa yang dirasakan saat erupsi berlangsung. Hujan batu dan kerikil ini dilaporkan memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan erupsi yang terjadi pada 17 April 2024 lalu.***

Sentimen: negatif (100%)