PIKIRAN RAKYAT - Sebelumnya, Prabowo Subianto menyerukan kepada pendukungnya untuk tidak demo di depan gedung MK (Mahkamah Konstitusi) saat pembacaan hasil putusan PHPU (Perkara Perselisihan Pemilihan Umum).

Langkah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang memberikan seruan kepada pendukungnya itu lantas mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk dari pengamat politik/peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam.

Surokim menyebut bahwa aksi seruan yang digaungkan Prabowo sudah tepat dan ia memuji sosok Menteri Pertahanan ini  sebagai orang yang memiliki sifat negarawan.

Tindakan Prabowo yang melarang pendukungnya untuk demo di gedung MK ini dinilai sebagai bentuk pemimpin yang mementingkan negara dan kedamaian rakyat.

Baca Juga: MK Tak Akan Bisa Diskualifikasi Prabowo-Gibran, Tim Hukum Ungkap Alasannya

"Saya kira itu tindakan yang arif dan bijaksana dan bagian dari bentuk jiwa kenegarawanan. Hari-hari ini bisa dikatakan defisit jiwa-jiwa kenegarawanan," kata Surokim, dikutip dari ANTARA NEWS.

Ia menyukai sikap tegas dari Calon Presiden Terpilih Prabowo dalam meredam gejolak para pendukungnya, demi kepentingan persatuan negara.

Padahal jika tidak dilarang, ratusan ribu pendukung Prabowo bisa saja melakukan demo di gedung MK ketika pembacaan putusan PHPU.

"Tidak gampang orang mau bersifat negarawan," ungkap Surokim.

Baca Juga: Kubu Prabowo Pede Amicus Curiae Megawati Tak Bakal Pengaruhi Hasil Pilpres 2024

Ia menilai Prabowo terlah berusaha untuk mementingkan kepentingan negara, masa depan, serta futuristik yang lebih besar.

Sikap negarawan yang ditunjukkan oleh Prabowo Subianto, Surokim harapkan bisa menjadi contoh bagi calon presiden (capres) atau elite partai lainnya dalma menghadapi masalah.

Surokim juga menilai bahwa langkah Prabowo dalam melarang pendukung untuk demo, merupakan sebuah bentuk kepercayaannya atas proses yang berjalan di MK.

Dalam hal ini, Prabowo dinilai mempercayai MK sepenuh hati yang bisa adil dalam memberikan keputusan akhir atas gugatan PHPU yang dilayangkan kedua rivalnya dalam Pilpres 2024.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Menuju Kemenangan Final, KPU Positif Putusannya Sah

"Prabowo sadar betul, masih percaya dengan mekanisme hukum dan tidak perlu harus menempuh jalur turun ke jalan atau bahkan kekerasan," katanya.***