Sentimen
Positif (97%)
18 Apr 2024 : 02.21
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Zakat Fitrah

Tokoh Terkait

Diwacanakan Datang ke Makassar, Tokoh Agama Bakal Laporkan Pendeta Gilbert ke Polisi

18 Apr 2024 : 02.21 Views 6

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Diwacanakan Datang ke Makassar, Tokoh Agama Bakal Laporkan Pendeta Gilbert ke Polisi

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Sorotan terhadap ceramah Pendeta Gilbert Lumoindong masih terus bergema meskipun pendeta tersebut telah meminta maaf.

Kali ini datang dari Muhamadiyah, salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) terbesar di Indonesia itu bereaksi setelah Gilbert diwacanakan bakal datang ke kota Makassar pada Rabu (17/4/2024).

"Selaku Wakil Ketua Muhammadiyah kota Makassar, saya memberikan penjelasan kepada kaum muslimin tentang berita heboh dan viral dari seorang pendeta nasional," ujar KH Sudirman kepada fajar.co.id, Rabu (16/4/2024).

Dikatakan Pendiri Yayasan Tajdidul Iman itu, kedatangan Gilbert di kota Daeng dicekal oleh warga makassar terutama tokoh-tokoh agama.

"Kiita akan kumpul di rumah jabatan Walikota Makassar malam hari ini, sesudah magrib untuk meminta kepada pemerintah sekaligus melapor pendeta ini kepada Polrestabes," KH Sudirman menuturkan.

KH Sudirman bilang, mereka juga akan meminta kepada pendeta Gilbert untuk meminta maaf atas sebuah pelecehan terhadap agama Islam.

"Pelecehan ini kepada salah satu bagian dari syariat ini tentang masalah zakat dan salat," tukasnya.

KH Sudirman bilang, meskipun isi ceramah dari Gilbert ada benarnya mengenai zakat, namun cara penyampaiannya yang terkesan menghina.

"Benar isinya, akan tetapi cara membawakannya penuh dengan tawa dan menghina, itu yang kita tidak terima," cetusnya.

Selaku tokoh agama di Sulsel, kata KH Sudirman, merasa cukup prihatin dengan masalah tersebut.

"Umat Islam tentang orang-orang dan golongan yang hadir menjadi orang yang menghina islam, baik dari dari Qur'annya, haditsnya, bagian dari simbol syariat ini termasuk Allah, para nabinya, qur'annya itu tidak pernah berhenti," sebutnya.

Lanjut KH Sudirman, sepanjang hidup, dari dahulu Yahudi menuduh Allah memiliki tangan yang terbelenggu.

"Itu penghinaan langsung kepada Allah. Orang-orang jahiliyah dulu menghina bahwa Muhammad itu adalah tukang sihir dan orang gila, itu penghinaan kepada nabi," ungkapnya.

"Qur'an ini adalah bukan dari wahyu tapi perkataan manusia biasa saja, itu kan penghinaan dari dahulu dan umat islam harus siap seperti ini," sambung dia.

KH Sudirman bilang, umat islam dengan memahami prinsip tidak akan terkecoh, juga tidak akan merasa hina karena umat Islam seperti emas.

"Jatuh di got pun hitam bercampur dengan kotoran tetap emas. Begitulah ajaran Islam, dia seperti emas tidak akan hina dengan dicela, tetap dihargai," imbuhnya.

Ditekankan KH Sudirman, umat islam memiliki kewajiban untuk terus belajar, mencintai syariat dan terus meneguhkan keyakinan.

"Ini dalam soal aqidah, soal zakat dikomentari 2,5 persen itu terlalu sedikit, itu sudah wahyu perkataan Rasul SAW. Hadist Ali bin Abi Thalib, bahwa kalau seorang kaum muslimin memiliki 200 dirham kemudian dikeluarkan 5 dirham atau 20 dinar, kemudian itu dikeluarkan dengan 2,5 persen," jelasnya.

"Kaum muslimin itu sudah baku, tidak boleh dikatakan sedikit tidak boleh juga dikatakan banyak, sebab itu syariat," imbuhnya.

Menyinggung soal salat yang juga dibahas Gilbert dalam ceramahnya, KH Sudirman mengatakan itu sudah merupakan ijma'.

"Bahwa memang salat demikian ada mengatur kaki, mengatur tangan, mengatur mata, mengatur hati dan pandangan," terangnya.

Model-model mengatur kaki, kata KH Sudirman, seperti cara melipat kaki dikemukakan oleh Imam Abu Hanifah dengan istilah duduk iftirasy.

Kemudian model Imam Malik dengan duduk tawaruk. Datang Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Syafi'i sepakat agak sedikit terjadi perbedaan jika dua tasyahud.

"Tasyahud pertama duduk iftirasy kemudian kedua duduk tawaruk. Nanti akan terjadi perbedaan di antara kedua ini adalah ketika salat itu satu tasyahud Imam Ahmad bin Hambal kepada aslinya iftirasy," tuturnya.

"Kalau imam syafi'i tidak tapi pada akhirnya kalau memang sudah mau ditutup duduk tawaruk dan ini sudah dari dulu tidak perlu lagi dikomentari," KH Sudirman menjelaskan.

Melihat kehebohan dari dampak ceramah Gilbert tersebut, KH Sudirman mendorong umat Islam agar lebih menguatkan keyakinannya.

"Kita belajar dari peristiwa ini bahwa umat islam harus semakin kuat keyakinannya, semakin kuat belajarnya dengan aqidahnya, zakatnya dengan salatnya," kuncinya.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: positif (97%)