Sentimen
Negatif (100%)
17 Apr 2024 : 06.19
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Washington, Serang, Yerusalem, Tel Aviv

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Puluhan WNI Terperangkap di Tanah Suci: Ziarah Rasul Yesus di Tengah Gejolak Iran vs Israel

17 Apr 2024 : 06.19 Views 40

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Puluhan WNI Terperangkap di Tanah Suci: Ziarah Rasul Yesus di Tengah Gejolak Iran vs Israel

PIKIRAN RAKYAT - Puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) terjebak di Israel penjajah saat ratusan rudal milik Iran diluncurkan ke negara tersebut. Mereka merupakan rombongan tour yang berniat melakukan ziarah ke 'Tanah Suci' di Bethlehem.

Pemilik Tour & Travel Stella Kwarta, Arifin Koeswara mengungkapkan bahwa ada sejumlah WNI yang berada di Israel penjajah, baik pada saat serangan drone dan Iran berlangsung maupun setelahnya. Mereka adalah bagian dari rombongan tour 'ziarah napak tilas jejak rasul Yesus'.

"Jumlahnya kurang dari 50 orang yang berasal dari 5 atau 6 rombongan tour," ucapnya, Senin 15 April 2024.

"Informasi tersebut saya dapatkan dari teman-teman travel yang tergabung dalam asosiasi tour & travel. Informasi terakhir mereka semuanya dalam keadaan selamat," ujar Arifin Koeswara menambahkan.

Dia juga mengatakan bahwa sudah ada yang kembali ke Indonesia pada Senin 15 April 2024 malam. Sedangkan sisanya, akan menyusul mulai Selasa 16 April 2024 ini.

Menurutnya, rombongan tour tesebut masuk ke wilayah Israel penjajah melalui Mesir lewat perbatasan di wilayah Taba.

"Keluarnya dari wilayah Israel lewat Yordania," kata Arifin Koeswara.

Minat masyarakat Indonesia, terutama umat Kristiani, untuk berkunjung ke Bethlehem cukup besar. Setiap tahunnya, bisa lebih dari 100 ribu orang mengunjungi Bethlehem lewat perusahaan tour & travel di Indonesia.

Akibat perang Iran dan Israel penjajah, perusahaan perjalanan menunda semua keberangkatan rombongan tour ke Bethlehem.

"Kami akan memantau terus bagaimana perkembangan situasi dan juga berkomunikasi dengan kedutaan RI di Mesir dan Yordania," tutur Arifin Koeswara.

Ratusan Rudal Iran Hantam Israel Penjajah

Iran meluncurkan ratusan rudal dan pesawat tak berawak ke Israel penjajah dalam serangan langsung pertamanya di wilayah tersebut pada Sabtu 13 April 2024 malam. Serangan balasan itu melukai seorang gadis berusia tujuh tahun dan menyebabkan kerusakan kecil di fasilitas militer Israel penjajah.

Serangan itu pun memicu sirene serangan udara di kota-kota di seluruh Israel penjajah, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem Barat, serta ledakan terdengar ketika pertahanan udara mencegat proyektil.

Militer Israel penjajah mengatakan bahwa salvo Iran terdiri dari lebih dari 300 "drone pembunuh, rudal balistik, dan rudal jelajah". Namun, 99 persen dicegat dengan bantuan dari pasukan dari Prancis, Inggris, dan AS.

"Peluncuran datang dari Iran, serta dari Irak dan Yaman," ucapnya.

Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) mengkonfirmasi serangan itu, dengan mengatakan bahwa pihaknya meluncurkan drone dan rudal di bawah Operasi True Promise sebagai bagian dari hukuman atas "kejahatan entitas Zionis yang menargetkan konsulat Iran di Suriah" pada 1 April 2024. Serangan di Damaskus menewaskan 12 orang, termasuk dua jenderal senior di Pasukan Quds elit IRGC.

Israel penjajah tidak mengkonfirmasi atau membantah bertanggung jawab atas serangan konsulat. Dengan serangan rudal dan pesawat tak berawak tersebut, misi Iran untuk PBB mengatakan sekarang menganggap masalah itu "selesai" dan memperingatkan Israel penjajah tentang tanggapan yang "jauh lebih parah" jika "rezim Israel membuat kesalahan lain".

Peringatan Iran untuk Israel Penjajah

 Iran mengeluarkan ancaman untuk Israel penjajah jika berani membalas serangan rudal pada Sabtu 13 April 2024 malam. Negara itu memperingatkan, akan ada serangan yang jauh lebih parah jika hal itu tak diindahkan.

Pernyataan itu keluar setelah Perdana Menteri Israel penjajah, Benjamin Netanyahu bersumpah akan menang melawan Iran.

"Serangan kami akan jauh lebih besar daripada aksi militer malam ini, jika Israel melakukan serangan balasan terhadap Iran," kata kepala staf angkatan bersenjata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Minggu 14 April 2024.

Dia menambahkan bahwa Iran telah memperingatkan Washington agar tidak mendukung pembalasan Israel penjajah. Jika tidak, AS akan menyaksikan pangkalan di wilayah tersebut menjadi sasaran.

Iran melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel penjajah, dengan lebih dari 300 pesawat tak berawak dan rudal ditembakkan. Hal itu diklaim sebagai tanggapan atas serangan Israel penjajah di gedung konsulernya di Suriah awal bulan ini yang menewaskan tujuh perwira Garda Revolusi Iran, termasuk dua komandan senior.

Iran Tak Berencana Serang Israel Lagi

Mohammad Bagheri mengatakan bahwa Iran tidak memiliki rencana lagi untuk menyerang Israel. Pihaknya pun menganggap balasan terhadap serangan Israel penjajah ke konsulat Damaskus telah selesai.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian mengatakan bahwa negaranya memberi tahu Washington terkait serangannya terhadap Israel akan "terbatas" dan untuk membela diri.

"Pada titik ini, Republik Islam Iran tidak berniat melanjutkan operasi defensif, tetapi jika perlu, ia tidak akan ragu untuk melindungi kepentingannya yang sah terhadap agresi baru," tuturnya.***

Sentimen: negatif (100%)