Sentimen
Netral (99%)
10 Apr 2024 : 00.32
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Bekasi, Pasar Minggu, Kebon Sirih, Gondangdia, Bern, Riyadh, Shanghai

Kasus: Kemacetan

Jakarta Tinggal Pemain Inti, Warga Ibu Kota Pamer Jalan Sepi Ditinggal Mudik Lebaran 2024

10 Apr 2024 : 00.32 Views 7

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Jakarta Tinggal Pemain Inti, Warga Ibu Kota Pamer Jalan Sepi Ditinggal Mudik Lebaran 2024

PIKIRAN RAKYAT - Sejak dimulainya arus Mudik Lebaran 2024, DKI Jakarta mulai ditinggalkan sebagian besar warganya untuk pulang ke kampung halaman. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memprediksi 8 juta penduduk Ibu Kota akan melaksanakan mudik Lebaran 2024.

Kepala Disdukcapil DKI Jakarta, Budi Awaludin menjelaskan bahwa kondisi tersebut selaras dengan prediksi peningkatan jumlah pemudik secara nasional. Khusus wilayah DKI Jakarta, sekitar 60 persen sampai 70 persen penduduk akan mudik Lebaran 2024 ke kampung halamannya.

Seiring dengan sebagian besar warganya yang telah meninggalkan Ibu Kota, situasi di Jakarta pun tak seperti biasanya. Tak ada lagi kemacetan, apalagi bunyi klakson di tengah padatnya kendaraan.

Ruas jalan Jakarta yang sepi pada H-1 Lebaran 2024, Selasa, 9 April 2024.

Ruas jalan Jakarta yang sepi pada H-1 Lebaran 2024, Selasa, 9 April 2024.

Ruas jalan Jakarta yang sepi pada H-1 Lebaran 2024, Selasa, 9 April 2024.

Banyak ruas jalan Jakarta terpantau sepi, hingga tak sedikit warganet membuat tren 'Jakarta tinggal pemain inti' karena saking lengangnya kondisi jalan ditinggal pemudik.

Tren 'Jakarta Tinggal Pemain Inti'

Warga Jakarta memperlihatkan situasi jalan yang sepi ditinggal pemudik.

Di media sosial, warga Jakarta yang tetap di Ibu Kota selama Lebaran 2024 membagikan video singkat berisi kondisi jalan yang sepi. Mereka pun menyertakan kalimat 'Jakarta tinggal pemain inti' dalam unggahannya.

Mereka tampak begitu menikmati lancarnya perjalanan menggunakan kendaraan pribadi di Jakarta. Sebab, biasanya banyak titik macet yang membuat perjalanan lebih lama.

"Kalau udah ditinggal mudik, jadinya Jakarta hanya ada pemain inti aja," kata akun @cr**tedbydan***.

"Jakarta saat tinggal pemain inti. kebon Sirih gak pernah sesepi ini pas malem. Padahal ini jam setengah 7 malam wkwk," tutur akun @di*.ad**__.

"POV: Suasana Jakarta ditinggal pemudik, sisa pemain inti. Sepinya Jakartaku," ujar akun @itstyf**.

Stasiun KRL Mulai Sepi

Sejumlah stasiun sudah mulai terasa sepi penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) pada H-1 Lebaran 2024. Hanya para penumpang tertentu saja, seperti pekerja swasta karena shift, atau ibu-ibu berbelanja, yang pulang menggunakan transportasi umum tersebut.

"Saya mengajak main ke Monas, sekaligus belanja, sedikit kebutuhan lebaran,besok. Enak stasiunnya sepi, KRL-nya sepi juga, sudah pada mudik orang-orangnya," kata Ibu yang tak ingin disebut namannya saat menggandeng putrinya di stasiun Gongdangdia, Selasa 9 April 2024.

Hal senada juga disampaikan penumpang KRL, Iswan yang masih bertugas di Jakarta jelang takbiran lebaran.

"Kebetulan saya turun dines, habis dini hari tadi, nah sekarang pulang ke Bekasi," ucapnya.

Sejumlah stasiun seperti Gondangdia, Juanda, dan Pasar Minggu sepi penumpang KRL. Padahal, pada saat waktu normal di luar libur lebaran, stasiun-stasiun tersebut selalu padat dengan penumpang KRL.

Kualitas Udara Jakarta Membaik

Kualitas udara Jakarta pada Selasa 9 April 2024 pagi atau sehari sebelum Idul Fitri 1445 H (Lebaran 2024) masuk kategori sedang. Berdasarkan informasi dari laman pemantau kualitas udara, IQAir di Jakarta per pukul 7.00 WIB, indeks kualitas udara (air quality index/AQI) di Jakarta berada di poin 80 tingkat polutan PM 2,5 dengan konsentrasi 25,8 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi sebesar setara dengan 5,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan organisasi kesehatan dunia (WHO). PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).

Adapun tingkat kualitas udara masuk kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

Secara global, kualitas udara Jakarta pagi ini berada di posisi ke 25, hampir setara dengan Mumbai, India; Riyadh, Arab Saudi; Milan, Italia, hingga Bern, Swiss. Namun, kualitas udara Jakarta pagi ini setidaknya lebih baik dari Chiang Mai, Thailand, Delhi, India atau Shanghai, China, yang pagi ini masuk kategori tidak sehat.***

Sentimen: netral (99.8%)