Sentimen
Negatif (86%)
8 Apr 2024 : 01.43
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Tokoh Terkait
Thomas Djamaluddin

Thomas Djamaluddin

Jam Berapa Gerhana Matahari Total 8 April 2024? Catat Waktunya Versi WIB, WITA, dan WIT

8 Apr 2024 : 01.43 Views 5

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Jam Berapa Gerhana Matahari Total 8 April 2024? Catat Waktunya Versi WIB, WITA, dan WIT

PIKIRAN RAKYAT - Fenomena gerhana matahari total akan terjadi pada Senin 8 April 2024. Negara yang bisa menyaksikan secara jelas fenomena tersebut adalah Meksiko, Amerika Serikat (AS), dan Kanada.

Lalu, jam berapa gerhana matahari total 8 April 2024 terjadi? Fenomena alam itu memiliki waktu kemunculan yang berbeda, tergantung zona waktunya. Waktu terjadinya gerhana ada versi Waktu Universal Terkoordinasi (UTC), tetapi bisa dikonversikan ke versi waktu Indonesia.

Indonesia memiliki tiga zona waktu, yakni Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT). Berikut, waktu kemunculan Gerhana Matahari Total 8 April 2024 versi UTC dan Versi WIB, WITA, dan WIT:

Lokasi pertama untuk melihat gerhana parsial dimulai: Senin 8 April 2024 pukul 15.42 UTC Senin 8 April 2024 pukul 22.42 WIB Senin 8 April 2024 pukul 23.42 WITA Selasa 9 April 2024 pukul 00.42 WIT Lokasi pertama untuk melihat gerhana penuh dimulai: Senin 8 April 2024 pukul 16.38 UTC Senin 8 April 2024 pukul 23.38 WIB Selasa 9 April 2024 pukul 00.38 WITA Selasa 9 April 2024 1.38 WIT Senin 8 April 2024 pukul 18.17 UTC Selasa 9 April 2024 pukul 1.17 WIB Selasa 9 April 2024 pukul 2.17 WITA Selasa 9 April 2024 pukul 3.17 WIT Lokasi terakhir untuk melihat akhir gerhana penuh: Senin 8 April 2024 pukul 19.55 UTC Selasa 9 April 2024 pukul 2.55 WIB Selasa 9 April 2024 pukul 3.55 WITA Selasa 9 April 2024 pukul 4.55 WIT Lokasi terakhir untuk melihat gerhana parsial berakhir: Senin 8 April 2024 pukul 20.52 UTC Selasa 9 April 2024 pukul 3.52 WIB Selasa 9 April 2024 pukul 4.52 WITA Selasa 9 April 2024 pukul 5.52 WIT Apakah Bisa Dilihat di Indonesia?

Gerhana matahari total 8 April 2024 hanya bisa disaksikan di Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan masyarakat Indonesia tidak bisa melihat gerhana matahari total pada 8 April 2024, karena pada saat fenomena itu terjadi, wilayah Indonesia sedang malam hari.

"Sayangnya, di Indonesia tidak dapat menyaksikannya, karena pada saat GMT tersebut berlangsung, wilayah Indonesia akan berada pada sisi gelap bumi (waktu malam hari)," katanya.

Gerhana matahari total akan terjadi lagi pada 23 Agustus 2044. BMKG juga mengatakan akan ada fenomena langka yang bisa disaksikan saat gerhana matahari 8 April 2024 yaitu solar flare (ledakan suar matahari).

"Menurut National Center for Atmospheric Research (NCAR), akan terlihat ledakan-ledakan di Matahari, di mana saat totalitas gerhana Matahari, pandangan Matahari dari Bumi terhalang oleh Bulan dan menyisakan sisi tepi. Pada sisi tepi inilah di Bumi bisa menyaksikan tepian plasma Matahari tampak meledak-ledak," tutur BMKG,

Indonesia Bakal Gelap 3 Hari?

Sebuah unggahan video berdurasi satu menit di Facebook menarasikan bahwa bumi akan terjadi kegelapan selama tiga hari, mulai dari 3 April 2024. Dalam unggahan tersebut, dinarasikan bumi akan melewati sabuk proton.

Pada saat momen tersebut, tidak ada cahaya matahari ataupun bulan dipermukaan bumi. Pengunggah juga menyarankan kepada masyarakat untuk menyediakan stok makanan, air hingga lilin.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

“KEJADIAN DI BUMI PADA 8 APRIL 2024

Akan terjadi kegelapan selama 3 hari ketika bumi melewati sabuk poton.

Inilah saat bumi masuk & melewati sabuk ini.

Tidak akan ada sinar matahari atau cahaya bulan di permukaan bumi.

Foton adalah partikel2 elektromaknetik yg bergerak dengan kecepatan cahaya & akan bertindak sbg penghalang atau perisai sementara di bumi yg mencegah cahaya matahari atau bintang melewatinya.

Ini diperkirakan akan berlangsung selama 72 jam atau 3 hari. Tidak ada jeda atau periode cahaya.

Selama 3 hari hanya akan ada kegelapan.

Direkomendasikan untuk stok makanan, air, lilin & barang2 penting lainnya.

Semua sinar matahari akan terhalang & panel surya tidak akan menghasilkan energi.

Tetap di rumah & hindari bepergian demi keselamatan.

Sinar matahari akan kembali ke bumi menandai dimulainya jaman keemasan.”

Jelas Hoaks!

Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN, Prof Dr Thomas Djamaluddin MSc secara tegas menyatakan bahwa narasi tersebut merupakan hoaks.

“Jelas itu hoaks. Narasi bahwa bumi memasuki proton belt atau sabuk proton juga tidak dikenal dalam sains,” ucapnya.

Thomas Djamaluddin menjelaskan, bumi memang pernah mengalami kegelapan total bertahun-tahun karena tumpukan asteroid sebesar 10 kilometer, itu terjadi 66 juta tahun lalu. Pada saat ini, sampai 100 tahun mendatang, katanya, tidak ada asteroid besar yang mengancam bumi.

Dia juga menjelaskan alasan penyebab kegelapan bumi yang dijelaskan dalam video tersebut tidak ada dasar ilmiahnya.***

Sentimen: negatif (86.5%)