Sentimen
Positif (99%)
7 Apr 2024 : 18.50

Biaya Makan Gratisnya Hanya Rp1.750 Per Porsi, Gibran Mengaku Kirim Tim untuk Belajar di India

7 Apr 2024 : 18.50 Views 5

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Biaya Makan Gratisnya Hanya Rp1.750 Per Porsi, Gibran Mengaku Kirim Tim untuk Belajar di India

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Program makan gratis telah dijalankan cukup lama di India yang memiliki karakteristik wilayah dengan jumlah penduduk yang padat seperti Indonesia.

Dengan kurs dollar hari ini (Rp15.900 per dolar AS), artinya India hanya mengeluarkan anggaran sebesar setara Rp1.750. Menurut Gibran, menu yang disajikan pun tak jauh berbeda dari yang direncanakan Paslon nomor urut 2 itu selama kampanye Pilpres 2024.

Wakil presiden terpilih 2024 ini pun mengaku mengirimkan tim Prabowo-Gibran ke India untuk belajar mengenai program makan siang gratis. Menurutnya, India menjadi negara percontohan untuk program makan siang gratis.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini ingin timnya mempelajari program makan siang yang sudah berjalan di India. Harapannya agar program makan siang siang gratis ini nantinya tidak memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Iya untuk belajar dan lain-lain (tim ke India). Pak Dubes (Shri Sandeep Chakravorty) bilang satu kepala, satu anak itu 11 sen dollar karena sangat efisien central kitchen-nya, logistiknya, efisien," kata Gibran.

Dipilihnya India sebagai percontohan makan siang gratis karena telah berjalan dengan jumlah penduduk yang banyak.

"Ada 76 negara (menerapkan makan siang gratis) dengan skema yang berbeda-beda. India yang sudah jalan. India jumlah penduduk yang banyak banget," ungkapnya.

Dengan mencontoh India, Gibran berharap bisa menyiapkan skema terbaik untuk diterapkan di Indonesia. Selain itu, ia juga ingin belajar distribusi program makan siang gratis hingga efek dari program tersebut.

"Intinya ini kita siapkan skema terbaik, belajar dari negara lain yang sudah menjalankan program ini. Efeknya seperti apa ke anak-anak, ke murid-murid lalu kita belajar pendistribusiannya, logistik seperti apa. Central kitchen seperti apa, keterlibatan ahli gizi seperti apa itu," bebernya.

"Sangat efektif dan menu hampir mirip yang kita ajukan, ada protein, dan lain-lain termasuk susu," lanjut Gibran.

Sementara itu, warganet di media sosial masih heboh dengan rencana itu. Pasalnya, mayoritas warganet telah melihat bagaimana foodstreet di India yang mereka nilai paling jorok alias tidak higienis soal makanan. (bs-sam/fajar)

Sentimen: positif (99.5%)