Sentimen
Negatif (96%)
7 Apr 2024 : 12.05
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Sambas

Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di 'Jalur Tikus' Indonesia-Malaysia, Berisiko Sebarkan Penyakit

7 Apr 2024 : 12.05 Views 5

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di 'Jalur Tikus' Indonesia-Malaysia, Berisiko Sebarkan Penyakit

PIKIRAN RAKYAT - Tim Patroli Gabungan Optimalisasi Fungsi Perkarantinaan menemukan ratusan kilogram beras dan puluhan liter minyak goreng di 'Jalur Tikus' di area Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kalimantan Barat, Rabu, 3 April 2024. Jalur tikus adalah sebutan untuk perlintasan tidak resmi antara Indonesia-Malaysia.

Menurut Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean, kronologi penemuan ratusan kilogram beras dan minyak di 'Jalur Tikus' itu bermula ketika tim gabungan yang dipimpinnya menelusuri jalur sebelah kanan PLBN Entikong. Tim kemudian menemukan beberapa tumpuk plastik, tas, dan alas kaki. Barang-barang tersebut seperti baru saja ditinggalkan.

"Setelah memeriksanya, ternyata di dalamnya adalah beras dari Malaysia," tuturnya, Kamis, 4 April 2024.

Saat tim berjalan menuju jalur pulang, mereka kembali menemukan dua kardus yang terbungkus plastik hitam. Kedua kardus itu berada di semak-semak.

Tim gabungan kemudian membuka kedua kardus tersebut dan ditemukan minyak goreng bertulisan 'minyak masak'. Sahat menyebutkan, minyak goreng tersebut berasal dari Malaysia.

Sahat menduga kedua komoditas tersebut memang sengaja ditinggalkan oleh pembawanya sebelum tim patroli gabungan melintas.

Atas temuan tersebut, Sahat menekankan perlunya kerja sama dan sinergi antara instansi dalam hal pengawasan karantina. "Karantina itu tidak sekadar mengenai nilai, seperti banyak atau sedikitnya barang tersebut. Itu punya risiko yang sama sehingga kita harus sama-sama mengetahuinya," kata dia.

Rincian komoditas selundupan

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, Kalimantan Barat, Amdali Adhitama, mengatakan, komoditas selundupan yang ditemukan itu terdiri dari 100 kilogram beras dan 75 liter minyak goreng.

Dia akan memproses sesuai UU Karantina. "Dan kami juga akan menguatkan sinergi dengan instansi terkait sehingga hal-hal seperti ini bisa diantisipasi ke depannya," kata dia.

Ia menambahkan, 'jalur tikus' bisa memunculkan risiko seperti penyebaran hama penyakit melalui komoditas selundupan.

Patroli dilakukan 18 instansi di perbatasan. Beberapa di antaranya, seperti CIQS, Satgas Pamtas RI-MLY Yonarmed 16/Tk, BNPP Entikong dan lainnya.

Di Kalimantan Barat, Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP mencatat ada 54 'jalur tikus'. Jalur-jalur tersebut berada di area Kabupaten Sambas, Bengkayang, dan Sanggau.***

Sentimen: negatif (96.8%)