FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Di Indonesia, Pramuka menjadi perbincangan belakangan ini. Imbas aturan baru Kementerian Pendidikan yang mengeluarkannya dari ekstrakurikuler wajib di sekolah.

Regulasinya tertuang dalam Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024. Digodok oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Sebagai organisasi yang sangat berkembang di Indonesia, singkatan dari Praja Muda Karana (Pramuka) itu memang tidak bisa lepas dari pendidikan di Indonesia.

Di tingkat sekplah dasar, Pramuka dikenal dengan siaga, sekolah menengah pertama sebagai penggalang, dan sekolah menengah agas penegak.

Masing-masing tingkatan itu memiliki kode kehirmatan yang mesti diamalkan. Ia adalah Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka.

Tri Satya berisi tiga janji. Janji itu yang mendasari gerakan Pramuka. Adapun tiga poin tersebut sebagai berikut.

Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat Menepati Dasa Darma

Adapun Dasa Darma, terdapat sepuluh poin berisi tuntutan moral anggota Pramuka. Adapun sebagai berikut:

Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia Patriot yang sopan dan ksatria Patuh dan suka bermusyawarah Rela menolong dan tabah Rajin, terampil dan gembira Hemat, cermat dan bersahaja Disiplin, berani dan setia Bertanggung jawab dan dapat dipercaya Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

(Arya/Fajar)