Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ramadhan
Grup Musik: APRIL
Tokoh Terkait

Thomas Djamaluddin
Gerhana Matahari Total 8 April 2024, Indonesia akan Gelap?
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Gerhana matahari total (GMT) akan terjadi di dunia pada Selasa 8 April 2024. Fenomena alam tersebut bisa disaksikan secara jelas di Meksiko, Amerika Serikat (AS), dan Kanada.
GMT yang akan terjadi pada akhir Ramadhan 2024 itu telah diumumkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sayangnya, Indonesia tidak bisa menyaksikan gerhana matahri total tersebut.
Hal itu adalah karena pada saat terjadi gerhana, Indonesia berada di sisi gelap bumi alias malam hari. Meski begitu, Indonesia sudah mengalami gerhana matahari total pada 16 Maret 2016 dan baru akan mengalami GMT pada 23 Agustus 2044 mendatang.
Pada saat fenomena GMT terjadi, bulan melintas di antara matahari dan bumi. Sehingga menutupi seluruh permukaan matahari, yang seharusnya terlihat dari bumi.
Oleh karena itu, pada saat gerhana matahari total terjadi, langit akan gelap seperti fajar atau senja. Akibatnya, muncul narasi yang menyebutkan bahwa Indonesia akan mengalami kegelapan selama beberapa hari akibat GMT. Namun, benarkah demikian?
Indonesia Bakal Gelap 3 Hari?
Sebuah unggahan video berdurasi satu menit di Facebook menarasikan bahwa bumi akan terjadi kegelapan selama tiga hari, mulai dari 3 April 2024. Dalam unggahan tersebut, dinarasikan bumi akan melewati sabuk proton.
Pada saat momen tersebut, tidak ada cahaya matahari ataupun bulan dipermukaan bumi. Pengunggah juga menyarankan kepada masyarakat untuk menyediakan stok makanan, air hingga lilin.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“KEJADIAN DI BUMI PADA 8 APRIL 2024
Akan terjadi kegelapan selama 3 hari ketika bumi melewati sabuk poton.
Inilah saat bumi masuk & melewati sabuk ini.
Tidak akan ada sinar matahari atau cahaya bulan di permukaan bumi.
Foton adalah partikel2 elektromaknetik yg bergerak dengan kecepatan cahaya & akan bertindak sbg penghalang atau perisai sementara di bumi yg mencegah cahaya matahari atau bintang melewatinya.
Ini diperkirakan akan berlangsung selama 72 jam atau 3 hari. Tidak ada jeda atau periode cahaya.
Selama 3 hari hanya akan ada kegelapan.
Direkomendasikan untuk stok makanan, air, lilin & barang2 penting lainnya.
Semua sinar matahari akan terhalang & panel surya tidak akan menghasilkan energi.
Tetap di rumah & hindari bepergian demi keselamatan.
Sinar matahari akan kembali ke bumi menandai dimulainya jaman keemasan.”
Jelas Hoaks!
Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN, Prof Dr Thomas Djamaluddin MSc secara tegas menyatakan bahwa narasi tersebut merupakan hoaks.
“Jelas itu hoaks. Narasi bahwa bumi memasuki proton belt atau sabuk proton juga tidak dikenal dalam sains,” ucapnya.
Thomas Djamaluddin menjelaskan, bumi memang pernah mengalami kegelapan total bertahun-tahun karena tumpukan asteroid sebesar 10 kilometer, itu terjadi 66 juta tahun lalu. Pada saat ini, sampai 100 tahun mendatang, katanya, tidak ada asteroid besar yang mengancam bumi.
Dia juga menjelaskan alasan penyebab kegelapan bumi yang dijelaskan dalam video tersebut tidak ada dasar ilmiahnya.***
Sentimen: negatif (79.5%)