FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto, memberikan reaksi tajam terkait penurunan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belakangan ini.

Salah satu alasannya, KPK mengaku disebabkan oleh semakin pintarnya para koruptor.

Salah satu alasan yang disampaikan KPK untuk penurunan OTT adalah semakin sulitnya menangkap tangan para koruptor yang kian "pintar" dalam melakukan tindakan korupsi. Gigin memiliki pandangan berbeda.

"KPK tambah goblok," kata Gigin dalam keterangannya di aplikasi x @giginpraginanto (4/4/2024).

Di sisi lain, Gigin juga menyoroti fenomena bahwa para koruptor semakin "kaya" meskipun kejahatan korupsi semakin marak.

Hal ini menjadi pertanda bahwa upaya pemberantasan korupsi harus semakin diperkuat, terutama dalam hal deteksi dan penindakan.

"Koruptor tambah kaya," tandasnya.

Seperti diketahui, beberapa tahun terakhir, sorotan publik terhadap Kejagung, terlihat semakin meningkat, terutama jika dibandingkan dengan KPK saat ramai-ramai pengusutan kasus korupsi.

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis data survei pada Juni 2023 yang menunjukkan angka kepercayaan publik terhadap KPK berada pada 75,6 persen.

Angka ini tidak buruk, namun jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, terutama hingga tahun 2019, KPK selalu berhasil mencapai angka kepercayaan publik di atas 80 persen.

Pada tahun 2021, tren kepercayaan publik terhadap KPK bahkan anjlok drastis menjadi 65,1 persen, menciptakan pertanyaan tentang stabilitas kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut.

(Muhsin/fajar)