Sentimen
Positif (100%)
4 Apr 2024 : 13.27
Informasi Tambahan

BUMN: TransJakarta

Suguhkan Pemandangan Mahal, Halte Berbentuk Kapal Pesiar yang Diresmikan Anies Baswedan Ini Justru Tuai Kritikan Gara-gara Hal Begini

4 Apr 2024 : 13.27 Views 2

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Suguhkan Pemandangan Mahal, Halte Berbentuk Kapal Pesiar yang Diresmikan Anies Baswedan Ini Justru Tuai Kritikan Gara-gara Hal Begini

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM-- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta era Anies Baswedan terus berinisiatif memberikan pengalaman menyenangkan bagi warga kota dengan merenovasi beberapa fasilitas di berbagai tempat.

Salah satunya dengan merenovasi halte Transjakarta. Adapun revitalisasi yang dilakukan justru berubah menjadi halte yang ikonik, seperti halte yang berada di Bundaran HI.

Bundaran HI sendiri merupakan pusat kota serta awal mula wajah Indonesia modern yang dibangun mulai zaman Bung Karno.

Baca Juga: Anies Baswedan Berhasil Sulap Taman Biasa Jadi Berkelas Dunia, Habiskan Anggaran Rp1,4 Triliun

Berbagai aktivitas pun banyak dilakukan di kawasan ini, mulai dari berjalan santai, bersepeda, berkunjung ke pusat perbelanjaan, dan aktivitas lainnya.

Di Penghujung masa jabatannya, Anies Baswedan merealisasikan renovasi halte Bundaran HI. Halte Bundaran HI ini kini tak hanya semata-mata untuk melayani transportasi masyarakat Jakarta saja, namun juga menyuguhkan pengalaman unik bagi setiap warga yang berkunjung ke halte tersebut.

Menyuguhkan pengalam unik, yakni halte tersebut merupakan halte yang berbentuk kapal pesiar yang dilengkapi dengan anjungan tanpa atap (sky view deck) yang bisa menampung 20 orang.

Selain itu, anjungan yang mengarah ke Bundaran HI itu ditujukan untuk siapapun agar bisa menikmati keindahan pemandangan pusat kota.

Baca Juga: Heru Budi Ngeluh saat Jadi Pj Gubernur DKI Jakarta, Kinerjanya Langsung Dibandingkan dengan Anies Baswedan dan Ahok

Anies juga mengatakan bahwa halte yang berada persis di depan patung selamat datang itu mengusung konsep kesetaraan agar monumen bersejarah itu bisa dinikmati dari ketinggian dan oleh siapa saja.

Adapun fasilitas yang melengkapi halte kapal pesiar tersebut seperti area komersial, toilet, mushola, dan lift prioritas.

Halte yang diresmikan oleh Anies Baswedan pada 15 Oktober 2022 lalu ini memiliki dua lantai dengan ciri khas anjungan menghadap ke patung selamat datang di Bundaran HI pada lantai atas.

Anggaran yang dipakai untuk merevitalisasi halte Bundaran HI ini pun termasuk kedalam 46 halte Transjakarta yang direvitalisasi pada tahun 2022 dengan total anggaran mencapai Rp 600 miliar.

Baca Juga: Telan Dana Rp 150 Juta, Instalasi dari Batu Karang di Jakarta Karya Anies Baswedan Dinilai Tidak Bermanfaat, Begini Nasibnya Sekarang

Unik dan ikoniknya halte kapal pesiar ini ternyata tak luput dari berbagai kritikan dari beberapa pihak.

Proyek ini mendapat kritikan dikarenakan model arsitekturnya yang dinilai menutup pemandangan ke patung selamat datang.

Ketua Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta Boy Bhirawa mengatakan revitalisasi halte Transjakarta Bundaran HI ini berpotensi melanggar Undang-Undang no 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Boy menilai, desain final halte akan menghalangi visual Monumen Selamat Datang yang berstatus obyek diduga cagar budaya (ODCB).

Baca Juga: Dibangun Era Anies Baswedan, Tugu Senilai Rp800 Juta Ini Malah Tuai Polemik

Dalam Pasal 55 UU Cagar Budaya disebutkan, setiap orang dilarang dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan upaya pelestarian cagar budaya.

Akan tetapi, Pemprov DKI sendiri mengklaim pembangunan halte Bundaran HI sesuai dengan prosedur dan tidak melanggar aturan.

Tak hanya Boy saja, sejarawan JJ Rizal juga ikut menyoroti pembangunan revitalisasi halte Bundaran HI ini yang dinilai menutupi pandangan kawasan Bundaran HI dan patung selamat datang.

Dirinya menuliskan pendapat tersebut melalui akun media sosial pribadinya di Twitter atau media X, yakni @JJRizal.

"Halte tetap di tempat, tetapi carilah model arsitektur yang ramah dan respek pada kawasan sejarah, desain yang lebih merunduk menghormat vista cagar budaya bukan yang dengan sengaja malah memanfaatkan ruang yang bernilai komersial untuk komersialisasi," kata JJ Rizal.

Baca Juga: Kucurkan Anggaran Rp150 Juta hingga Tuai Kontroversi, Karya Anies Baswedan Ini Baru Empat Bulan Berdiri Malah Dibongkar, Ini Alasannya!

Sementara itu seorang arsitek dengan minat pada bidang desain urban, pelestarian cagar budaya, dan sejarah, Bambang Eryudhawan menilai pembangunan Halte Transjakarta Bundaran HI, mengganggu kenyamanan peradaban kota.

Namun ditengah kontroversialnya Halte Kapal Pesiar ini, justru banyak warga Ibukota yang berbondong-bondong datang ke halte tersebut untuk mengabadikan momen foto dengan latar belakang Monumen Selamat Datang.***

Sentimen: positif (100%)