Sentimen
Positif (87%)
2 Apr 2024 : 15.21
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Hasanuddin

Kasus: covid-19, kecelakaan

Triliunan Rupiah Beredar di Jalur Mudik

2 Apr 2024 : 15.21 Views 6

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Triliunan Rupiah Beredar di Jalur Mudik

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Idulfitri tahun ini akan jadi Lebaran istimewa. Jumlah pemudik diperkirakan mencapai 193,6 juta, jumlahnya 71 persen dari jumlah penduduk.

Ini rekor baru jumlah pemudik. Sejak Covid-19, jumlah pemudik turun drastis. Pada 2020 jumlah pemudik hanya 294 ribu, kemudian pada 2021 ada peningkatan menjadi 1,5 juta. Lonjakan mudik baru pulih tahun lalu, mencapai 123 juta orang.

Sementara di Sulsel, lonjakan pemudik juga diperkirakan terjadi. Pada 2023 lalu, jumlah pemudik di Sulsel mencapai 4,2 juta orang, tahun ini diperkirakan meningkat hingga 7 persen.

Dari sisi ekonomi, paling tidak ada tiga esensi ekonomi dari tradisi mudik Lebaran. Jika dikelola dengan baik, mudik akan memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian. Mudik dan arus balik menciptakan perputaran uang yang begitu besar dan cepat.

Ada triliunan rupiah uang baru yang beredar di masyarakat. Uang tersebut akan tertransfer dari kota ke kota dan dari kota ke desa hingga perkampungan. Berdasar survei tahun 2023, pengeluaran pemudik rata-rata mencapai Rp2,7 juta per orang.

Secara nasional, perputaran ekonominya diperkirakan mencapai Rp276,11 triliun. Sementara di Sulsel, Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan kebutuhan uang hingga Rp5,5 triliun untuk Ramadan dan Idulfitri 2024.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sulsel Rudy Bambang Wijanarko menuturkan, peningkatan peredaran uang akan berdampak ke perekonomian. UMKM di daerah dan desa-desa akan hidup.

Rudy merincikan, ada peningkatan hingga 5 persen dibanding kebutuhan 2023 lalu. Peredaran uang tahun ini benar-benar akan membangkitkan ekonomi.

Selain itu, tuturnya, aktivitas ekonomi pada Ramadan kali ini akan lebih tinggi seiring dengan tren perbaikan ekonomi.

Dampak positifnya, tren pertumbuhan konsumsi Rumah Tangga (RT) akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.

Analis Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) Andi Nur Bau Masepe menuturkan bahwa bila Ramadan ada beberapa sektor yang memperoleh geliat perekonomian dari momentum tersebut.

"Sektor yang paling banyak berpengaruh adalah ritel, termasuk kuliner, sektor jasa seperti transportasi, logistik (online transportasi), dan pariwisata," ucapnya.

Maka dari itu kata dia, yang mesti dilakukan pemerintah adalah menjaga tingkat inflasi terkendalai terutama kebutuhan pokok, beras, minyak, gula, dan tepung. "Semua itu mesti dijaga agar tidak ada mafia yang bermain," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengharapakan di momentum Ramadan ini agar ekonomi bergerak dengan adanya permintaan dan penawaran yang stabil.

"UKM kuliner dapat memanfaatkan peluang, petani, toko ritel, dan supplier dapat stabilitas harganya," ujarnya.

Kemudian ia melihat sektor tranportasi online juga akan naik orderannya. Karena biasanya masyrakat rajin berbelanja. "Kebiasan beli online masih beberapa rumah tangga mempertahankan," ujarnya.

Sementara Ketua Kadin Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras lebih fokus pada ketersediaan stok pangan. Menurutnya, saat Ramadan hingga Idulftri kerap dimanfaatkan pedagang untuk melakukan spekulasi. Mekanisme pasar juga mesti diawasi.

Pengamat Ekonomi Unhas Idrus Taba menuturkan banyaknya uang beredar di masyarakat akan dimanfaatkan pelaku kartel. Bukti bahwa kartel itu ada karena mereka mampu mengontrol pasar dan suplai komoditas.

Menurutnya, para kartel menguasai suplai dan distribusi kebutuhan pokok. Akibatnya mereka bisa mainkan pasar.

Arus Mudik

Sementara itu, Polri memastikan persiapan arus mudik Lebaran 2024 dilakukan dengan matang. Berbagai langkah pengaturan dan pengamanan dilakukan.

Yang terbaru, Korps Bhayangkara mempersiapkan pengamanan di titik rawan kecelakaan, kejahatan dan penambahan rambu. Bahkan, disiapkan rute alternatif bila terjadi banjir saat arus mudik.

Dalam acara peninjauan kesiapan mudik di Pelabuhan Merak, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan bahwa pengamanan arus mudik ini dilakukan secara menyeluruh. Kepolisian berupaya mengamankan sejumlah titik rawan kecelakaan dan kejahatan.

”Selain jalan tol, kami mengamankan di luar tol. Untuk titik rawan kejahatan dan kecelakaan,” paparnya.

Telah dilakukan pemetaan untuk setiap titik rawan tersebut. Misalnya, jalan arteri yang sering terjadi kecelakaan. Polri mengupayakan agar jalan rawan kecelakaan itu dilakukan perbaikan.

Baik berupa penambahan rambu-rambu atau pemberian penerangan jalan. ”Kalau jalan yang rawan kejahatan, kami melakukan pengamanan,” tuturnya.

Dia mengatakan, kepolisian akan siap 24 untuk mengawal masyarakat yang melakukan perjalanan mudik. Masyarakat yang merasa akan melewati titik rawan kejahatan, maka diharapkan bisa melapor.

”Petugas siap mengawal melewati titik rawan tersebut. Kami berupaya masyarakat merasa aman dan nyaman saat mudik,” jelasnya. (*)

Sentimen: positif (87.7%)