Sentimen
Negatif (100%)
31 Mar 2024 : 16.25
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Kasus: kecelakaan

Partai Terkait

Hasto Samakan Gibran dengan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim

31 Mar 2024 : 16.25 Views 9

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Hasto Samakan Gibran dengan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, melemparkan kritik pedas terhadap pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dalam Pilpres 2024.

Dalam webinar bertajuk ‘Sing Waras Menggugat di MK, Hak Angket? Keputusan MKMK?’ yang digelar Sabtu 30 Maret 2024, Hasto menyoroti kontroversi yang melibatkan Gibran, menyamakannya dengan seorang sopir berinisial MI yang baru-baru ini terlibat dalam kecelakaan beruntun di Gerbang Tol (GT) Halim, Jakarta Timur.

Hasto menegaskan bahwa salah satu faktor kecelakaan tersebut adalah karena sopir tersebut tidak memiliki SIM dan masih berusia di bawah umur. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kedewasaan seseorang dalam mengemban tanggung jawab tertentu harus dipertimbangkan secara serius.

"Ini sebagai contoh bagaimana ketika orang hanya berorientasi pada hasil, (sementara) proses, usia itu diabaikan, maka ini juga berbahaya karena kedewasaan di dalam mengemban jabatan tertentu," ujar Hasto pada 30 Maret 2024.

Lebih lanjut, Hasto mengaitkan masalah tersebut dengan pencalonan Gibran dalam Pilpres 2024. Gibran, yang merupakan anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan memiliki pengalaman sebagai Wali Kota Solo selama dua tahun, dinilai Hasto tidak memiliki kualifikasi yang memadai untuk mengelola negara sebesar Indonesia.

"Masalah ekonomi, masalah sosial, persoalan geopolitik, persoalan kemiskinan, persoalan egoisme agama yang juga masih sering kali menjadi persoalan terkait dengan mental spiritual kita," paparnya.

Hasto menambahkan bahwa pendidikan moral dan spiritual sangat penting dalam mendidik pemimpin masa depan.

"Bagaimana kita mendidik anak-anak kita, bagaimana pelajaran agama bisa diterima, pendidikan budi pekerti bagaimana bisa diterima ketika ada di tingkat nasional hal-hal yang tidak bisa menjadi gambaran suatu yang ideal. Ini yang akan menciptakan kerusakan itu," tandasnya.

Seperti diketahui, Kecelakaan beruntun yang melibatkan 9 kendaraan pada Rabu, 27 Maret 2024, menggemparkan masyarakat setelah sopir truk berinisial MI ditetapkan sebagai tersangka. Insiden ini awalnya melibatkan 7 kendaraan, namun jumlahnya bertambah menjadi 9 kendaraan.

Belum ada kepastian mengenai penyebab pasti kecelakaan ini, meskipun truk yang dikendarai MI diketahui mengangkut muatan sofa secara berlebihan.

Pengakuan MI kepada polisi mengenai insiden ini menuai kemarahan publik. MI mengklaim bahwa tali gas truknya dicopot oleh orang tak dikenal ketika ia makan sebelum memasuki tol. Namun, pengakuan tersebut dianggap tidak kredibel oleh banyak pihak.

MI juga mengakui bahwa ia menyerempet mobil lain sebelum kecelakaan, dan kecepatan truknya tidak bisa dikendalikan. Meskipun rem truk berfungsi, ia mengakui telah menabrak mobil lain karena kesal.***

Sentimen: negatif (100%)