Sentimen
Negatif (96%)
19 Mar 2024 : 19.51
Informasi Tambahan

BUMN: PT Kimia Farma

Event: Ramadhan, Zakat Fitrah

Kab/Kota: Jabodetabek, Samarinda

Guru PNS Tewas di Gudang Apotek Kimia Farma, Keluarga Korban Gelar Demo karena Kejanggalan Ini

19 Mar 2024 : 19.51 Views 9

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Guru PNS Tewas di Gudang Apotek Kimia Farma, Keluarga Korban Gelar Demo karena Kejanggalan Ini

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Puluhan keluarga dari almarhumah Berta Mimi Jama, seorang guru PNS yang sebelumnya ditemukan tewas, mendatangi Apotek Kimia Farma di Jalan Pangeran Hidayatullah, Kota Samarinda pada Jumat, 15 Maret 2024.

Dengan mengenakan seragam serba hitam, mereka dengan lantang melakukan aksi demonstrasi di apotek tersebut sejak pukul 15.00 WITA hingga selesai.

Penasihat keluarga guru PNS, Markus menuntut Apotek Kimia Farma harus segera disegel.

Menurutnya, terkait kasus yang dialami korban hingga saat ini masih belum ditemukan titik terang.

“Kami sangat tegaskan bahwa apotek ini harus disegel, karena kasus ini masih belum menemukan titik terang. Dengan segala kerendahan hati untuk bisa memberikan akses CCTV pada kami dari apotek," kata Markus dikutip AyoBandung melalui Instagram @undercover.id pada Selasa, 19 Maret 2024.

Lebih lanjut, Markus mengungkapkan ada kejanggalan yang masih belum terungkap.

Baca Juga: Snapdragon 8s Gen 3 Dibekali 1x Core Prime Cortex-X4, Kecepatan 3.0GHz, Fabrikasinya Segini

Selain akses CCTV yang tidak terbuka, ada pergantian pimpinan Kimia Farma di Jalan P Hidayatullah bersamaan dengan kasus itu.

"Kami baru tau hari ini. Pada sebelumnya pimpinannya tersebut bernama Budi. Tetapi, saat ini diganti dengan Ilham, dapat informasi pimpinannya yang kemarin pindah ke Jawa. Jadi yang memberikan keterangan saat ini ngawur sekali, karena tidak mengetahui apa-apa,” jelasnya.

Dikutip dari Youtube Tribun Sumsel, kejanggalan mulai muncul ketika Gudang Apotek Kimia Farma itu menjadi tempat penemuan jasad Berta Mimi Jama yang sudah membusuk sejak Minggu, 18 Februari 2024.

CCTV diyakini merekam detik-detik terakhir Berta sebelum kematiannya, namun apotek mengklaim bahwa rekaman CCTV tersebut hilang.

Polisi menyatakan, Berta telah meninggal dunia selama 4 hari sebelum ditemukan, menunjukkan adanya jeda 14 hari sejak kejadian.

Pihak apotek menyatakan tidak mengetahui keberadaan Berta di dalam gudang selama periode itu.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Syarat Penerima THR 2024: Honorer Harus Jadi PPPK!

Namun, jawaban mereka menjadi semakin dipertanyakan ketika polisi mengatakan bahwa rekaman CCTV saat Berta memasuki gudang telah dihapus.

Hasil autopsi yang dirilis pada Rabu, 6 Maret 2024 menunjukkan bahwa Berta meninggal karena mati lemas, tanpa tanda-tanda kekerasan.

Meskipun demikian, keluarga masih merasa ada kejanggalan dengan fakta-fakta yang ditemukan.

Mereka menunggu kepastian dari pihak kepolisian Samarinda terkait penyelidikan lebih lanjut.

Manajer Area Kimia Farma Samarinda, Restu angkat bicara mengenai kasus tersebut.

Menurutnya, tidak ada kejadian yang disembunyikan dari kasus tersebut.

Baca Juga: Besaran Zakat Fitrah Jabodetabek pada Ramadhan 2024, Lengkap dengan Niatnya

“Pihak dari karyawan kami sudah dimintai keterangan, terkait rekaman CCTV juga telah kami serahkan kepada pihak kepolisian, ketika kejadian itu juga. Tidak ada yang kami tutup tutupi terkait kasus ini,” tandasnya.

Hingga saat ini kasus kematian seorang guru PNS bernama Berta Mimi Jama belum terungkap penyebab kematian tersebut.

Sentimen: negatif (96.8%)