Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Kimia Farma
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Samarinda
Tokoh Terkait
Seorang Guru PNS Ditemukan Meninggal di Gudang Apotek Samarinda, Keluarga Korban Gelar Demo, Ini Penyebabnya!
Ayobandung.com
Jenis Media: Nasional

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM - Puluhan keluarga yang berduka dari almarhumah seorang guru PNS bernama Berta Mimi Jama mendatangi salah satu apotek di Jalan Pangeran Hidayatullah, Kota Samarinda pada Jumat, 15 Maret 2024.
Dengan mengenakan seragam serba hitam, mereka dengan lantang melakukan aksi demonstrasi di apotek tersebut sejak pukul 15.00 WITA hingga selesai.
Penasihat Keluarga Korban, Markus menuntut pihak apotek harus disegel.
Sebab menurutnya, kasus yang dialami kematian korban masih belum menemukan titik terang.
Baca Juga: THR 2024 Tanggal Berapa Dicairkan? Ternyata Pensiunan PNS Bisa Berbahagia di Waktu Ini!
“Kami sangat tegaskan bahwa apotek ini harus disegel, karena kasus ini masih belum menemukan titik terang. Dengan segala kerendahan hati untuk bisa memberikan akses CCTV pada kami dari Apotek," kata Markus dikutip AyoBandung melalui Instagram @undercover.id pada Selasa, 19 Maret 2024.
Lebih lanjut, Markus mengungkapkan ada kejanggalan yang masih belum terungkap.
Selain akses CCTV yang tidak terbuka adalah karena pergantian pimpinan dari Kimia Farma di Jalan P Hidayatullah, bersamaan dengan kasus itu.
Baca Juga: THR PNS Cair Mulai 22 Maret 2024, Selain ASN, Golongan Ini Terima THR dan Gaji 13 Juga
"Kami baru tau hari ini, pada sebelumnya pimpinannya tersebut bernama Budi. Tetapi, saat ini diganti dengan Ilham, dapat informasi pimpinannya yang kemarin pindah ke Jawa. Jadi yang memberikan keterangan saat ini ngawur sekali, karena tidak mengetahui apa-apa,” jelasnya.
Diketahui, dikutip dari Youtube Tribun Sumsel, kejanggalan mulai muncul ketika gudang apotek itu menjadi tempat penemuan jasad korban Berta Mimi Jama yang sudah membusuk sejak Minggu, 18 Februari 2024.
CCTV merekam detik-detik terakhir Berta sebelum kematiannya, namun apotek mengklaim bahwa rekaman CCTV tersebut hilang.
Polisi menyatakan, bahwa Berta telah meninggal dunia selama 4 hari sebelum ditemukan, menunjukkan adanya jeda 14 hari sejak kejadian.
Baca Juga: UU ASN 2023 Telah Resmi Berlaku, Begini Ketentuan Tunjangan hingga Usia Pensiun PNS dan PPPK
Pihak apotek menyatakan tidak mengetahui keberadaan Berta di dalam gudang selama periode itu.
Namun, jawaban mereka menjadi semakin dipertanyakan ketika polisi mengatakan bahwa rekaman CCTV saat Berta memasuki gudang telah dihapus.
Hasil autopsi yang dirilis pada Rabu, 6 Maret 2024, menunjukkan bahwa Berta meninggal karena mati lemas, tanpa tanda-tanda kekerasan.
Baca Juga: Di Luar THR, Segini Gaji Fantastis PNS 1 April 2024, Golongan II Saja Sudah Dapat hingga Rp4 Juta
Meskipun demikian, keluarga masih merasa ada kejanggalan dengan fakta-fakta yang ditemukan.
Mereka menunggu kepastian dari pihak kepolisian Samarinda terkait penyelidikan lebih lanjut.
Manajer Area Kimia Farma Samarinda, Restu angkat bicara mengenai kasus tersebut.
Menurutnya, tidak ada kejadian yang disembunyikan dari kasus tersebut.
Baca Juga: Alhamdulillah Selain Gaji Naik 8 Persen, PNS Siap Panen Rezeki Lainnya dari Presiden Jokowi, Apa Saja?
“Pihak dari karyawan kami sudah dimintai keterangan, terkait rekaman CCTV juga telah kami serahkan kepada pihak kepolisian, ketika kejadian itu juga. Tidak ada yang kami tutup tutupi terkait kasus ini,” tandasnya.
Hingga saat ini kasus kematian seorang guru PNS bernama Berta Mimi Jama belum terungkap penyebab kematian tersebut.***
Sentimen: negatif (99.8%)