Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Washington, Kuala Lumpur, Sydney, Canberra
Tokoh Terkait
Ternyata Ridwan Kamil Ambisi Jadikan IKN seperti Washington DC, Anti Seperti Putra Jaya Malaysia dan Canberra Australia
Ayobandung.com
Jenis Media: Nasional

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM — Kurator Ibu Kota Nusantara (IKN) Ridwan Kamil sempat mengungkapkan sejumlah Ibu Kota Negara yang gagal ataupun terbaik di dunia dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) IKN pada Kamis, 14 Maret 2024 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta.
Kurator IKN sekaligus mantan Gubernur Jawa Barat 2018-2023 tersebut menyebut Naypyidaw di Myanmar, Putra Jaya Malaysia, Canberra Australia, dan Brasilia di Brazil sebagai Ibu Kota Negara yang gagal.
Sedangkan Ibu Kota Negara terbaik di dunia menurutnya adalah Washington DC, Amerika Serikat yang membutuhkan waktu 100 tahun untuk bisa sukses seperti saat ini.
Baca Juga: Ini Penampakan Istana Wakil Presiden di IKN, Luasnya Capai 14,59 Hektar: Pantas Warga Lokal Disuruh Hengkang
Dalam menyebut berbagai Ibu Kota Negara tersebut, dapat disimpulkan ciri Ibu Kota Negara yang baik menurut Ridwan.
Berikut ciri Ibu kota Negara yang baik versi Kurator IKN.
1. Tidak Sepi dan Didesain Menjadi Kota
Ibu Kota suatu negara haruslah ramai di setiap waktu, baik siang ataupun malam.
Baca Juga: Menko Kemaritiman: Rumah Dinas Menteri di IKN Lebih Kecil dari yang Dibayangkan, Hanya Ada Ruang Ini?
Keramaian tersebut disebabkan Ibu Kota suatu negara harus didesain menjadi kota yang menjadi pusat dari berbagai aktivitas masyarakat, bukan hanya menjadi pusat pemerintahan.
Ciri ini dapat dilihat dari ungkapan Ridwan yang menyebut Naypyidaw di Myanmar, Putra Jaya di Malaysia, dan Canberra Australia yang gagal menjadi Ibu Kota Negara karena sepi dari keramaian masyarakat.
Naypyidaw, Myanmar sepi karena hanya dijadikan pusat pemerintahan.
Kemudian, Putra Jaya di Malaysia sepi setelah waktu Maghrib karena masyarakat setelah bekerja akan kembali ke rumahnya di Kuala Lumpur.
Baca Juga: IKN akan Miliki Masjid Megah Senilai Capai Rp1 Triliun, Digadang-Gadang Simbol Keberagaman
Canberra, Australia pun sepi karena kota yang ramai di Australia terdapat di Sydney dan Melbourne.
2. Liveable
Liveable atau layak ditempati menjadi salah satu ciri suatu Ibu Kota Negara yang baik.
Ciri kota yang liveable adalah kota yang bisa dilalui dengan berjalan kaki.
Ibu Kota Negara tersebut akan didesain menjadi tempat yang layak huni, tidak terlalu luas dan jaraknya tidak berjauhan.
Baca Juga: 7 Kerugian Indonesia ketika Presiden Jokowi Izinkan Investor Beli Tanah di IKN: Asing Kaya, Rakyat Makin Sengsara
Ciri ini dilihat dari Ibu Kota Brazil yang dikatakan gagal karena Ibu Kotanya terlalu luas dan jaraknya pun berjauhan.
Selain itu, masyarakat di sana pun menjadi sulit untuk berjalan kaki karena kepanasan.
Maka dari itu, Ridwan Kamil menyebut Ibu Kota Brazil ini sebagai Ibu Kota yang kurang manusiawi.
3. Menjadi Tempat Berkumpulnya Berbagai Kalangan Masyarakat
Baca Juga: Usai Viral, Otorita Tarik Surat Penggusuran Rumah Warga di Sekitar IKN, Janji Buka Komunikasi dengan Tokoh Adat
Ibu Kota Negara yang baik harus bisa menjadi tempat berkumpulnya berbagai kalangan masyarakat.
Baik yang miskin ataupun kaya, sebagai sesama masyarakat mereka bisa berada di suatu kota yang sama tanpa pembeda.
Selain itu, Ibu Kota Negara itu pun bisa menjadi kota yang formal dan informal sekaligus. Ada warga PNS dan non-PNS sekaligus dalam kota tersebut.
Ciri yang ketiga ini terdapat pada Ibu Kota Myanmar yang gagal karena hanya menjadi pusat pemerintahan (kota formal) dan hanya ada kalangan masyarakat tertentu di kota tersebut.
Baca Juga: Ternyata Ini Sejumlah Ibu Kota Negara yang Dianggap Gagal Oleh Kurator IKN! Ada Ibu Kota yang Kurang Manusiawi
Itulah tiga ciri yang harus dimiliki oleh suatu Ibu Kota Negara yang baik.
Begitu pun dengan Washington DC yang disebut menjadi Ibu Kota Negara terbaik di dunia karena bisa memenuhi ciri-ciri tersebut.
Pembangunan IKN pun perlu untuk mengikuti berbagai ciri tersebut agar bisa menjadi Ibu Kota Negara yang sukses di 2045 mendatang.***
Sentimen: positif (86.5%)