LENGKONG, AYOBANDUNG.COM- Sejumlah fasilitas dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terletak di Kalimantan Timur termasuk bandara.

Keberadaan bandara di IKN tersebut sangat penting untuk mengantisipasi padatnya mobilitas orang dan barang menuju ke IKN.

Presiden Jokowi mengklaim keberadaan bandara di IKN akan membuat ibu kota baru semakin terbuka dan dapat dijangkau dari manapun.

Baca Juga: Habiskan Rp2,03 Triliun, Bendungan di Jawa Barat Ini Jadi Kunci Ketersediaan Air untuk Bandara Terbesar ke-2 Indonesia

"Bandara ini akan membuat kawasan IKN semakin terbuka, konektivitas semakin baik dan semakin mudah dijangkau dari manapun. Saya yakin Bandara IKN ini akan meningkatkan daya saing IKN, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong pengembangan potensi di daerah, dan mengakselerasi pembangunan IKN yang sedang kita proses," kata Jokowi pada Rabu, 1 November 2023 saat meresmikan pembangunan bandara mengutip dephub.go.id.

Namun ternyata, bandara yang diberi nama Bandara Naratetama atau Very Very Important Person (VVIP) Ibu Kota Nusantara (IKN) tak menyediakan layanan penerbangan reguler.

Bandara VVIP IKN tidak akan melayani penerbangan komersial.

Bandara tersebut hanya dikhususkan untuk melayani pesawat kepresidenan atau tamu penting negara.

Baca Juga: Anggaran Fantastis Bandara VVIP IKN Lebih dari Rp4,2 Triliun, Pantesan Bukan untuk Masyarakat tapi Kepentingan Pemerintah

Karena dikhususkan untuk tamu penting negara, Bandara VVIP IKN dibangun dengan spesifikasi lengkap.

Bahkan biaya pembangunannya tembus angka Rp4,22 triliun.

Di balik kemegahan tersebut, pembangunan Bandara VVIP IKN ternyata dikecam oleh warga sekitar.

Pada 23 Februari 2024 dan 24 Februari 2024 lalu, warga yang merupakan Kelompok Tani Saloloang Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam memaksa para pekerja untuk menghentikan pembangunan di Bandara Naratetama sisi udara zona 2.

Warga mendatangi para pekerja sambil membawa senjata tajam jenis mandau.

Baca Juga: Presiden Jokowi Siap Tempati IKN Pada Juni 2024, Menteri PUPR Persiapkan Bandara Very Very Important Person

Akibat ancaman tersebut, para pekerja memilih untuk menghentikan pekerjaannya.

Warga menuntut haknya atas lahan yang kini dipakai untuk membangun bandara baru.

Setelah peristiwa tersebut, sembilan petani ditangkap oleh pihak kepolisian.

Mereka kemudian ditetapkan sebagai tersangka pengancaman terhadap pekerja pembangunan Bandara VVIP IKN.

Sebanyak sembilan petani tersebut kemudian ditahan oleh pihak kepolisian.

Baca Juga: Bandara VVIP IKN Dirancang Megah dengan Fasilitas Fantastis, Bukan untuk Rakyat Ternyata Khusus Penerbangan Tamu Penting Negara

Setelah ditangkap dan ditahan, beredar foto para petani tersebut dibotaki.

Kabar terbaru, sembilan petani telah ditangguhkan penahanannya.

Penangguhan penahanan dilakukan oleh Pj Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun.

Dalam hal ini, Makmur menjadi penjamin terhadap sembilan petani tersebut.***