Sentimen
Negatif (93%)
16 Mar 2024 : 04.59
Tokoh Terkait

Panglima Pajaji Dayak Sebut Jokowi Berbohong, Ferdinand Prediksi Proyek IKN Akan Mangkrak

16 Mar 2024 : 04.59 Views 6

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Panglima Pajaji Dayak Sebut Jokowi Berbohong, Ferdinand Prediksi Proyek IKN Akan Mangkrak

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Viral video Panglima Pajaji dari Suku Dayak menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbohong terkait Ibu Kota Nusantara (IKN).

Politisi PDI Perjuangan Ferdinand Hutahean memprediksi proyek IKN tidak akan tuntas dan akan mangkrak.

“IKN itu proyek yang hampir pasti tidak akan tuntas. Hanya akan sebatas simbolis saja dan akan mangkrak,” kata Ferdinand dalam akun X, Jumat, (15/3/2024).

Kegagalan proyek IKN kata dia karena persoalan persaingan teknologi global di bidang ekonomi dan kedaulatan.

“Karena tantangan ke depan bukan soal istana atau ibukota negara, tapi tentang persaingan teknologi global baik di bidang ekonomi dan teknologi kedaulatan tiap bangsa,” tandasnya.

Sebelumnya, video itu beredar luas di akun media sosial X dan Instagram, salah satunya di akun @WGreborn.

Dikutip dari tayangan video yang beredar di media sosial, Panglima Pajaji bahkan menyebut Presiden Jokowi sebagai pembohong.

"Bapak insinyur Presiden Haji Joko Widodo, bapak sudah membohongi kami lagi. Apa buktinya? Buktinya masyarakat kami resah di Kalimantan," katanya.

Menurut pria asal Dayak itu, kegelisihan warga Kalimantan semakin menjadi sejak adanya proyek pembangunan IKN.

"Ini tambah masuk lagi proyek IKN, pembangunan IKN di Kalimantan. Saya sampai dunia kiamat pun tidak pernah menyetujui proyek IKN itu, pemindahan IKN di Kalimantan dan saya akan mengutuk tempat itu," tegasnya.

"Saya akan kutuk. Ingat, saya tidak pernah menyetujui barang itu dan saya sampai dunia kiamat pun saya tidak pernah menyetujui pemindahan IKN di Kalimantan," sambungnya.

Menurut Panglima Pajaji, IKN hanya dimanfaatkan oleh segelintir orang.

"Karena itu nantinya (akan jadi tempat) tangan-tangan penguasa garis keturunannya. Bukan untuk masyarakat kami yang ada di Kalimantan," katanya dengan mata melotot. (selfi/fajar)

Sentimen: negatif (93.4%)