Sentimen
Netral (93%)
11 Mar 2024 : 05.02
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Ramadhan, Sidang Isbat 1 Syawal, sidang isbat

Tokoh Terkait

Pantauan Hilal, Begini Hasil Rukyat Kemenag

11 Mar 2024 : 05.02 Views 6

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Pantauan Hilal, Begini Hasil Rukyat Kemenag

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Visibilitas hilal awal Ramadhan masih berada di bawah kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Indonesia Malaysia Singapura), sehingga kemungkinan tidak dapat teramati (rukyat).

Hal tersebut disampaikan Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya.

"Di seluruh wilayah Indonesia, posisi hilal pada 29 Syakban 1445 H sudah berada di atas ufuk. Namun demikian, masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat MABIMS," ujar Cecep dalam paparan hilal awal Ramadhan di Jakarta, Minggu.

Kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

Sementara menurut Cecep, pada saat Magrib, 10 Maret 2024, tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia berada antara - 0° 20‘ 01“ (-0,33°) s.d. 0° 50‘ 01“ (0,83°) dan elongasi antara 2° 15‘ 53“ (2,26°) s.d. 2° 35‘ 15“ (2,59°).

"Bila melihat angka tersebut, hilal menjelang awal Ramadhan 1445 H pada hari rukyat ini secara teoritis dapat diprediksi tidak akan terukyat, karena posisinya berada di bawah kriteria Imkan Rukyat tersebut," kata Cecep dilansir dari antara, Minggu.

Maka dari itu, kata Cecep, jika data tersebut dikaitkan dengan potensi rukyatul hilal, secara astronomis atau hisab, dimungkinkan awal bulan Ramadhan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

Hasil hisab ini, selanjutnya akan dikonfirmasi melalui pengamatan hilal (rukyatulhilal).

"Rukyatulhilal itu sifatnya konfirmasi. Jika nanti ada yang bisa mengamati hilal, maka Ramadhan jatuh esok hari. Tapi bila tidak bisa teramati, maka bulan Syakban digenapkan menjadi 30 hari, sehingga 1 Ramadhan jatuh pada 12 Maret 2024," ujar Cecep.

Hari ini, Kemenag menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal Ramadan di 134 titik di seluruh Indonesia. Rukyatul hilal dilaksanakan Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag kabupaten/kota, bekerja sama dengan pengadilan agama, ormas Islam serta instansi lain di daerah setempat.

Sidang Isbat penentuan awal Ramadhan 1445 H dilakukan dengan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis atau hisab, serta hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal. (fajar)

Sentimen: netral (93.8%)