PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan universitas kelas 1. Sebab, ranking dunia dari kebanyakan universitas yang berdiri di Tanah Air saat ini berada di atas 200.

Pada Jumat, 8 Maret 2024, Airlangga Hartarto pun mengungkapkan ada sejumlah universitas ternama di dunia akan membuka kampus di Indonesia, dan membangunnya di Ibu Kota Nusantara (IKN). Beberapa di antaranya adalah Stanford University asal Amerika Serikat dan Central Queensland University asal Australia.

Kedua kampus itu disebut bersedia membuka kampus di Indonesia, dengan syarat bahwa mereka sendiri yang akan menjalankan operasionalnya. Terkait hal itu, Airlangga Hartarto menyebut pemerintah tak keberatan.

“Kalau universitas dan profesornya mengajar di Indonesia, maka lebih banyak lagi anak Indonesia yang bisa belajar, dibandingkan dengan sistem yang sekarang, hanya keluarga tertentu atau middle up ke atas yang menikmati pendidikan ke luar negeri,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Sabtu, 9 Maret 2024.

Baca Juga: AS Kucurkan Dana Hibah Rp31,3 Miliar untuk Indonesia, Dukung Pembangunan IKN

Airlangga Hartarto menyebut, memiliki partner dari universitas merupakan hal yang umum bagi sebuah ibu kota negara. Pasalnya, di setiap kebijakan publik harus ada mitra dari kalangan akademisi.

Nantinya, untuk memantik masyarakat agar mau belajar di kampus tersebut, pemerintah pun siap memberikan stimulan dengan menggelontorkan dana beasiswa LPDP. Dengan harapan, pendidikan yang berkualitas itu bisa dinikmati oleh seluruh anak Indonesia.

IKN Siap Beroperasi Mulai 17 Agustus 2024

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengatakan bahwa IKN siap beroperasi secara perdana pada 17 Agustus 2024 mendatang. Terkait dengan hal itu, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Silvia Halim pun menyinggung soal sejarah kemerdekaan Tanah Air.

"IKN beroperasi untuk pertama kali pada tanggal 17 Agustus 2024, IKN harus diresmikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo dan pada gelaran besar nasional yang sangat signifikan. Pada 17 Agustus merupakan hari yang sangat bersejarah untuk kita semua jadi hari tersebut cocok untuk dijadikan sebagai simbol hari pertamanya IKN," ujarnya.

Soal persiapan HUT Kemerdekaan RI, Silvia mengatakan bahwa pihaknya akan memastikan sejumlah hal. Beberapa di antaranya adalah ketersediaan akomodasi dan mobilitas bagi para tamu.

"Kemarin juga sudah melakukan pembicaraan untuk memastikan ketersediaan pangan, karena untuk memenuhi kebutuhan ribuan orang yang menghadiri Upacara HUT Kemerdekaan RI di IKN," ucapnya.

Dengan demikian, acara HUT Kemerdekaan RI itu akan menjadi titik awal pindahnya ibu kota negara dari Jakarta ke IKN.***